
Pantau - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sekitar 10.000 jenazah warga Palestina masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan di Jalur Gaza akibat agresi militer Israel yang terus berlangsung.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Regional WHO untuk kawasan Mediterania Timur, Hanan Balkhi, dalam laporan terbarunya mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.
WHO juga mengungkapkan bahwa setidaknya 15.000 warga Gaza membutuhkan evakuasi medis segera.
Evakuasi Terbatas, Truk Bantuan Masih Tertahan di Perbatasan
Hingga saat ini, lebih dari 7.500 warga telah berhasil dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis, namun angka tersebut masih jauh dari cukup.
WHO secara konsisten mendesak pemerintah Israel untuk memberikan izin evakuasi medis dan mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda krisis.
Sebanyak 51 truk bantuan WHO masih tertahan di perbatasan Gaza, menunggu izin masuk yang hingga kini belum diberikan secara memadai.
WHO menyebut respons pemerintah Israel terhadap permintaan bantuan medis dan evakuasi sebagai sangat tidak memuaskan.
Blokade dan Serangan Militer Perburuk Krisis Kemanusiaan
Pada 16 Mei 2025, militer Israel meluncurkan operasi militer baru yang diberi nama Gideon's Chariots dengan target utama menghancurkan Hamas.
Dua hari setelahnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan mengizinkan bantuan pangan masuk ke Gaza, namun dalam jumlah sangat terbatas.
Keputusan tersebut memicu kecaman dari komunitas internasional karena dinilai tidak mencukupi kebutuhan warga sipil.
PBB melaporkan bahwa sejak Maret, hanya sembilan truk bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza—jumlah yang digambarkan sebagai "setetes air di lautan".
Sebelumnya, pada awal Maret, Israel menghentikan pasokan listrik ke fasilitas penyulingan air laut di Gaza dan melarang masuknya truk bantuan kemanusiaan.
Pada 18 Maret, serangan kembali diluncurkan dengan alasan Hamas menolak proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat yang telah berakhir pada 1 Maret.
Situasi ini memperlihatkan memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza, dengan warga sipil menjadi korban utama di tengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti