Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Mahasiswa WNI Ungkap Detik-Detik Mencekam Evakuasi dari Iran di Tengah Serangan Israel

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Mahasiswa WNI Ungkap Detik-Detik Mencekam Evakuasi dari Iran di Tengah Serangan Israel
Foto: Mahasiswa WNI Ungkap Detik-Detik Mencekam Evakuasi dari Iran di Tengah Serangan Israel(Sumber: Azmi Samsul Maarif)

Pantau - Ali Murtado (24), seorang mahasiswa Warga Negara Indonesia (WNI), memberikan kesaksian tentang proses evakuasinya dari Iran saat serangan udara Israel menghantam wilayah tersebut dalam beberapa gelombang serangan.

"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel beberapa saat, lalu berhenti beberapa saat, dan kadang-kadang lanjut lagi. Lokasi saya di Kota Qom, Iran," ungkapnya.

Evakuasi dilakukan melalui jalur darat dan sempat terhenti akibat serangan drone yang diluncurkan Israel ke beberapa titik strategis.

WNI yang dievakuasi sempat berlindung di tempat perlindungan bawah tanah yang disediakan oleh pemerintah Iran.

"Saya sempat mendengar suara ledakan besar sebanyak dua kali dan mayoritas serangan Israel itu berhasil ditepis Iran," ujarnya.

Jalur Evakuasi dan Proses Pemulangan ke Tanah Air

Ali menjelaskan bahwa proses evakuasi diawali dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran.

Setelah bermalam di KBRI, evakuasi dilanjutkan ke perbatasan Iran-Azerbaijan di wilayah Baku menggunakan jalur darat.

"Setelah itu jam 07.00 waktu setempat kami berangkat ke perbatasan Iran-Azerbaijan di wilayah Baku. Di sana kami itu menginap selama sekitar dua hari baru diterbangkan ke Istanbul lalu ke Jakarta," jelasnya.

Total sebanyak 97 WNI berhasil dievakuasi dari Iran ke Baku oleh KBRI.

Pada tahap pertama pemulangan, sebanyak 29 WNI diberangkatkan pulang ke Indonesia menggunakan penerbangan yang berbeda-beda.

Dari jumlah tersebut, hanya 11 WNI yang berhasil tiba di Jakarta menggunakan Turkish Airlines (TK 56) pada pukul 17.35 WIB.

Sementara 18 WNI lainnya masih tertahan di Qatar akibat penutupan bandara yang menyebabkan jadwal penerbangan mereka tertunda.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti