
Pantau - Pemerintah Rusia menyatakan harapan agar gencatan senjata antara Iran dan Israel dapat bertahan lama dan tidak menimbulkan eskalasi konflik lebih lanjut di kawasan Timur Tengah.
"(Konflik) ini berhasil dihentikan untuk saat ini, dan kami berharap ini akan terus berlanjut untuk waktu yang lama dan tidak akan menyebabkan eskalasi situasi lainnya," ujar Penasihat Presiden Rusia, Yuri Ushakov.
Ushakov menambahkan bahwa gencatan senjata ini adalah hal yang patut disambut baik oleh semua pihak.
Ia juga menyoroti adanya perbedaan penilaian soal dampak serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pasca serangan udara oleh Amerika Serikat.
"Mereka yang menyerang (AS dan Israel) percaya bahwa kerusakan signifikan telah terjadi, dan mereka (Iran) yang menerima pukulan ini percaya bahwa semuanya telah dipersiapkan sebelumnya dan objek-objek ini tidak menerima kerusakan yang terlalu signifikan," katanya.
Rusia Kecam Serangan Amerika Serikat ke Iran
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, mengkritik keras tindakan Amerika Serikat yang menyerang fasilitas nuklir di Iran.
"AS telah membuka Kotak Pandora, tidak seorang pun tahu bencana dan penderitaan baru apa yang akan ditimbulkannya," ujar Nebenzia dalam pernyataan resminya.
Ia menegaskan bahwa Rusia mengecam keras tindakan Washington yang dianggap melanggar prinsip-prinsip internasional.
"Rusia mengutuk dengan tegas tindakan yang tidak bertanggung jawab, berbahaya, dan provokatif yang dilakukan oleh AS terhadap Republik Islam Iran, negara anggota berdaulat Perserikatan Bangsa-Bangsa," tegasnya.
Gencatan senjata antara Iran dan Israel dikonfirmasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin malam, 23 Juni 2025, dan resmi berlaku pada Selasa, 24 Juni 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan