
Pantau - Seorang penasihat senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa Iran masih memiliki kemampuan untuk menyerang Israel setiap hari selama dua tahun penuh jika terjadi perang terbuka.
Mayor Jenderal Ebrahim Jabbari menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara dengan kantor berita semi-resmi Mehr pada Senin.
Ia menegaskan bahwa "angkatan bersenjata kami berada pada puncak kesiapannya", ungkapnya.
Iran Sebut Gudang Rudal dan Fasilitas Masih Aman
Jabbari menyatakan bahwa Iran masih memiliki pangkalan rudal bawah tanah, fasilitas pertahanan, dan gudang senjata yang sebagian besar belum diperlihatkan kepada publik.
"Jika terjadi perang dengan Israel dan AS, fasilitas kami tidak akan habis bahkan jika kami meluncurkan rudal ke sana setiap hari selama dua tahun," ungkapnya lebih lanjut.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Safavi mengatakan bahwa "Zionis tahu bahwa sebagian pasukan kami, seperti Angkatan Laut dan Pasukan Quds, belum memasuki medan tempur, bahkan angkatan darat pun belum ikut serta," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Iran telah memproduksi beberapa ribu rudal dan drone yang disimpan di tempat aman.
Latar Belakang Konflik Iran-Israel
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak 13 Juni 2025, saat Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer, nuklir, dan sipil di Iran.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 935 orang dan melukai 5.332 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Iran.
Sebagai balasan, Teheran meluncurkan rudal dan pesawat tak berawak ke sejumlah kota di Israel, menewaskan 29 warga dan melukai lebih dari 3.400 orang berdasarkan data Universitas Ibrani Yerusalem.
Konflik berhenti dengan adanya gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan mulai berlaku sejak 24 Juni 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan