Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Jadi Tuan Rumah KTT SCO 2025 di Tianjin, Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Hadir Sebagai Observer

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

China Jadi Tuan Rumah KTT SCO 2025 di Tianjin, Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Hadir Sebagai Observer
Foto: (Sumber: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (16/7/2025) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Pantau - China akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) yang digelar pada 31 Agustus hingga 1 September 2025 di Kota Tianjin, dan secara resmi mengundang Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk hadir sebagai pemimpin negara berstatus observer.

Xi Jinping Ingin Bahas Kerja Sama Strategis dengan Indonesia

Undangan resmi disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri China dalam pertemuan 2+2 antara Indonesia dan China di Beijing pada 21 April 2025.

Presiden Xi Jinping menyatakan keinginannya untuk bertemu kembali dengan Presiden Prabowo guna membahas penguatan kerja sama bilateral strategis serta merespons isu-isu global bersama.

“Pertemuan puncak ini akan menjadi simbol solidaritas, persahabatan, dan membawa hasil konkret. SCO juga akan memasuki tahap pembangunan berkualitas tinggi yang ditandai dengan koordinasi dan produktivitas lebih besar,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.

China, yang menjabat sebagai ketua bergilir SCO periode 2024–2025, mengusung tema “Tahun Pembangunan Berkelanjutan SCO”.

Fokus utama kepemimpinan China meliputi isu-isu strategis seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan publik, pembiayaan pembangunan, perubahan iklim, pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital, dan konektivitas antarwilayah.

Selain itu, dua dokumen penting diusulkan China sebagai deklarasi bersama: untuk memperingati 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang serta 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

SCO Perluas Peran Global, Didorong Semangat Shanghai

Shanghai Cooperation Organisation didirikan pada 15 Juni 2001 sebagai kelanjutan dari kerja sama The Shanghai Five.

Awalnya fokus pada isu keamanan seperti terorisme dan ekstremisme, SCO kini berkembang menjadi platform kerja sama ekonomi, sosial, dan pembangunan global.

Anggota tetap SCO saat ini berjumlah sembilan negara: China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, dan Iran.

Tiga negara berstatus pemantau yaitu Mongolia, Belarus, dan Afghanistan. Sementara itu, 14 negara termasuk Sri Lanka, Turki, dan Uni Emirat Arab menjadi mitra dialog.

Pada pertemuan para menteri luar negeri negara anggota SCO di Tianjin, 15 Juli 2025, Xi Jinping menekankan bahwa SCO harus terus berpegang pada nilai “Semangat Shanghai” yang menekankan kepercayaan, saling menguntungkan, kesetaraan, dan konsultasi.

“SCO harus menyuntikkan lebih banyak stabilitas dan energi positif ke dunia, sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan menjawab harapan rakyat,” ujar Xi.

Menteri Luar Negeri Wang Yi menambahkan lima usulan utama bagi masa depan SCO, yaitu setia pada misi awal, berbagi tanggung jawab keamanan, mengejar pembangunan bersama, menjaga hubungan damai, serta menjunjung keadilan global.

Selama masa kepemimpinan China, lebih dari 100 pertemuan dan acara dijadwalkan dalam kerangka kerja sama SCO.

Hingga saat ini, SCO mencakup sekitar 80 persen daratan Eurasia, mewakili 40 persen populasi dunia, serta menyumbang 20 persen dari PDB global dan menguasai 20 persen cadangan minyak serta 44 persen cadangan gas alam dunia.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti