Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden Iran Masoud Pezeshkian: Kami Siap Serang Balik Jika Israel Melancarkan Aksi Militer Baru

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Presiden Iran Masoud Pezeshkian: Kami Siap Serang Balik Jika Israel Melancarkan Aksi Militer Baru
Foto: (Sumber: Arsip foto - Presiden Iran Masoud Pezeshkian. (ANTARA/Anadolu/py.))

Pantau - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya siap merespons setiap potensi serangan baru dari Israel dan telah menyiagakan seluruh kekuatan militernya, menyusul berakhirnya konflik bersenjata selama 12 hari antara kedua negara.

Iran Siaga Penuh Hadapi Serangan Lanjutan Israel

Dalam wawancara televisi pertamanya dengan kantor berita Al-Jazeera sejak gencatan senjata diberlakukan, Pezeshkian menyampaikan sikap tegas terhadap kemungkinan eskalasi militer dari pihak Israel.

"Kami siap menghadapi setiap aksi militer oleh Israel, dan pasukan kami berada dalam siaga tempur penuh untuk menyerang kembali jauh ke wilayah Israel," tegas Pezeshkian.

Ia juga menyoroti bahwa Israel memilih bungkam terkait skala serangan yang sebelumnya dilakukan Iran, menggambarkan kekuatan respons yang telah diberikan Teheran.

Meski demikian, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak menginginkan perang, namun juga tidak sepenuhnya percaya pada keberlangsungan gencatan senjata.

Tegaskan Komitmen Nuklir Damai, Iran Tolak Ancaman dan Tuduhan

Presiden Pezeshkian menyebut bahwa seluruh wacana mengenai penghentian program nuklir Iran hanyalah "ilusi".

"Pengayaan uranium di wilayah Iran akan terus berlanjut di masa mendatang dalam kerangka hukum internasional," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Iran tidak akan menoleransi ancaman apa pun terhadap program nuklir damainya, namun menyatakan sepakat dengan pandangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.

Ketegangan meningkat sejak 13 Juni malam saat Israel melancarkan serangan ke Iran dengan tuduhan bahwa Teheran tengah mengembangkan program nuklir militer rahasia.

Iran membantah keras tuduhan tersebut dan merespons dengan serangan balasan ke wilayah Israel.

Konflik kemudian berkembang menjadi pertukaran serangan selama 12 hari, yang turut melibatkan Amerika Serikat.

Pada 22 Juni malam, AS meluncurkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

Iran kemudian membalas dengan meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar pada malam berikutnya.

Pada 23 Juni, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama hampir dua pekan.

Penulis :
Aditya Yohan