Pantau.com - Lebih dari 2.300 tahun setelah kematian Alexander The Great atau Alexander Agung, para ilmuan percara mereka akhirnya memecahkan misteri kematian sang penakluk sepanjang masa.
Para peneliti dari University of Otago percara, penguasa kuno itu meninggal dunia akibat gangguan neurologis yang disebut dengan sindrom Guillain-Barre (GBS), seperti dilansir Mirror.co.uk, Jumat (8/2/2019).
Hal tersebut bertentangan dengan penelitian sebelumnya, yang menyatakan Alexander Agung meninggal dunia pada 323BC karena infeksi, alkohol, serta pembunuhan.
Dr. Katherine Hall, yang memimpin studi tersebut mengatakan, tubuh Alexander gagal menunjukan tanda-tanda pembusukan selama enam hari setelah kematiannya.
"Yunani Kuno berpikir bahwa Alexander adalah Tuhan; artikel ini adalah yang pertama untuk memberikan kenyataannya," katanya.
Baca juga: Geger! 4 Mumi Ditemukan di Sebuah Klinik Kanker Rusia
Ketika meninggal, Alexander dikatakan telah mengalami demam, sakit perut, dan kelumpuhan. Namun, ia berpikir bahwa dirinya sehat sampai kematiannya.
Dr. Hall percaya hal itu menunjukan bahwa Alexander terkena GBS, dari infeksi Campylobacter pylori.
Jika diagnosis Dr. Hall benar, itu berarti Alexander mungkin telah meninggal dunia setelah enam hari dari perkiraan kematiannya, dan mungkin masih mengalami kelumpuhan di waktu itu.
"Aku ingin memicu perdebatan dan diskusi baru, dan mungkin akan menulis buku-buku sejarah untuk perdebatan kematian Alexander The Great bahwa ia meninggal enam hari kemudian setelah waktu kematiannya diterima.
"Kematiannya mungkin menjadi terkenal karena pseudothanatos, atau salah diagnosis kematian, hal itu pernah tercatat," tambahnya.
Baca juga: Arkeolog Mesir Temukan 50 Mumi, 12 di Antaranya Anak-anak
Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari Epirus.
Alexander the Great adalah seorang penakluk atau pemimpin terbesar yang pernah ada yang berasal Makedonia. Alexander diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir separuh dunia kala itu.
Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal, Pompey, dan Caesar dari Romawi, dan Napoleon. Pada masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
