
Pantau.com - Malaysia akan mempertimbangkan melanjutkan pencarian hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, jika perusahaan tersebut datang dengan proposal yang layak dan informasi kredibel yang mengarah keberadaan pesawat, kata Menteri Transportasi, Minggu (3 Maret 2019).
Penerbangan MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak kapal menjadi misteri penerbangan terbesar dunia yang menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, pada 8 Maret 2014.
Malaysia, China, dan Australia telah menghentikan pencarian pesawat itu yang sudah berjalan selama dua tahun, dengan menghabiskan USD200 juta untuk pencarian bawah laut di Samudera Hindia bagian selatan pada Januari 2017, usai tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat.
Baca juga: Gunakan Satelit Nasa, YouTuber Ini Tunjukkan Hilangnya MH370
Pencarian kedua yang memakan waktu selama tiga bulan, yang dipimpin oleh perusahaan eksplorasi Ocean Infinity AS telah berakhir pada Mei 2018.
Malaysia bersedia memberikan hadiah kepada mereka yang menemukan pesawat itu, dengan sistem 'no-cure, no-fee' yang berarti pembayaran akan dilakukan jika pesawat telah ditemukan, kata Menteri Anthony Loke, seperti dilansir Reuters, Senin (4/3/2019).
Pemerintah telah ditawarkan Ocean Infinity senilai USD70 juta untuk pencarian bawah laut tanpa batas pada 2018.
Baca juga: Detektif Swasta Klaim Penerbangan MH370 Jatuh di Hutan Kamboja
"Jika ada kemungkinan informasi yang kredibel terkait keberadaan pesawat itu, kami akan bersedia untuk proposal tersebut," kata Loke kepada wartawan dalam acara lima tahun hilangnya MH370 di Kuala Lumpur.
Ocean Infinity telah menyatakan minatnya dalam pencarian lainnya, dengan mengembangkan teknologi baru, namun saat ini belum ada proposal yang diajukan.
"Jika mereka bisa meyakinkan kita bahwa teknologi baru akan membantu, kami akan bersedia untuk melakukannya," tambahnya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi