Pantau.com - Komite koordinasi Suriah dan Rusia yang mengawasi kepulangan pengungsi Suriah menyatakan, penghuni Kamp Ar-Rukban menjadi sasaran pemerasan oleh kelompok gerilyawan yang memiliki hubungan dengan AS yang tersebar di Daeah At-Tanf.
Kantor Berita Suriah, SANA mengutip pernyataan Komite tersebut mengatakan, sejak Mei 2018, lebih dari 800 orang Suriah yang mengungsi dan keluar dari Kamp Ar-Rukban, dipaksa membayar uang sebanyak 300 dolar AS per orang kepada kelompok gerilyawan tersebut.
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Istri Jihadis Daesh Soal Pemerkosaan, Setuju?
Tujuan pembayaran uang itu ialah agar mereka diizinkan meninggalkan kamp tersebut.
Ditambahkannya tak seorang pun bisa keluar, sebab orang tua, perempuan orang cacat dan anak kecil tidak mempunyai uang.
"Orang Suriah itu yang telah meninggalkan kamp tersebut takut untuk melaporkan peristiwa ini secara terbuka karena mereka takut itu bisa membahayakan mereka yang masih ada di sana, terutama keluarga mereka," tambah pernyataan tersebut.
Baca juga: UNICEF Beberkan Data Mengerikan Soal Perang Saudara di Suriah
- Penulis :
- Widji Ananta
