Pantau.com - Presiden Donald Trump mengatakan dirinya mengapresiasi pembelian peralatan militer AS oleh Arab Saudi, dan menyebut Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) sebagai kawan yang berusaha membuka Saudi dengan reformasi ekonomi dan sosial.
"Suatu kehormatan berada bersama putra mahkota Arab Saudi, kawan saya, seorang pria yang benar-benar melakukan banyak hal dalam lima tahun belakangan untuk membuka Arab Saudi," kata Trump saat pertemuan bilateral dengan putra mahkota alias MbS di Osaka Jepang, Sabtu (29/6/2019).
Trump juga enyoroti upaya MbS dalam memberikan hak-hak untuk perempuan di Saudi, salah satunya peraturan kerajaan yang memperbolehkan penerbitan surat izin mengemudi untuk perempuan. Selain itu, aturan baru juga mengizinkan perempuan untuk masuk ke dalam stadion, yang disebut-sebut merupakan bagian dari program reformasi Saudi Vision 2030.
"Saya pikir apa yang anda lakukan untuk wanita di Saudi seperti revolusi dengan cara yang sangat positif," ucap Trump di sela-sela KTT G20.
Baca juga: PM Inggris Peringatkan Putin untuk Setop Ancam Sekutunya di KTT G20
Meski demikian, ketika ditanya mengenai apakah dirinya akan membahas kasus kematian wartawan Jamal Khashoggi dengan MbS, Trump menolak mengomentari hal tersebut.
Sebuah laporan tentang pembunuhan Khashoggi yang diterbitkan oleh Pelapor Khusus PBB soal pembunuhan di luar hukum menyatakan bahwa AS harus membuka penyelidikan FBI.
Penyelidik eksekusi PBB mengatakan bahwa para pemimpin negara yang menghadiri KTT G20 di Osaka Jepang, harus menekan Arab Saudi agar bertanggung jawab secara penuh atas kematian kolumnis Jamal Khashoggi.
Agnes Callamard, utusan PBB itu menilai momen tersebut semakin penting ketika delegasi Arab Saudi yang datang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca juga: Ketika Jokowi Diapit Perempuan-perempuan Perkasa Dunia di KTT G20
- Penulis :
- Noor Pratiwi
