
Pantau.com - Seorang pria yang diduga menjadi dalang pembakaran studio animasi di Kyoto yang menewaskan 33 orang, dilaporkan telah melakukan rencana serangan tersebut, demikian media lokal melaporkan, Jumat (19/7/2019).
Seorang saksi mata menyebutkan pria berusia 41 tahun itu tampak telihat 'tidak puas dan marah' dan berteriak mati serta, mengatakan bahwa dirinya telah menirukan seseorang, dilansir Reuters.
Pelaku sebelumnya menyiram cairan bensin di pintu masuk studio Kyoto Animation dan membakar gedung itu sekitar pukul 10.30 waktu setempat, Kamis, 18 Juli 2019.
Baca juga: 33 Orang Tewas dalam Kebakaran Studio Animasi Kyoto di Jepang
Api yang melalap gedung animasi itu menewaskan sedikitnya 33 orang dan 10 orang lainnya mengalami kondisi yang kritis, demikian penyataan pihak berwenang.
Pembakaran gedung animasi di Kyoto itu merupakan insiden pembunuhan massal paling buruk sejak serangan pembakaran di Tokyo yang menewaskan 44 orang pada tahun 2001.
Bunga ditempatkan di dekat gedung animasi Kyoto usai serangan pembakaran di Kyoto, Jepang, 18 Juli 2019. (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)
"Saya membayangkan banyak anak muda yang meninggal dunia di usia 20 tahunan. Saya sangat sedih," kata Kozo Tsuji (71), usai meletakan bunga di sekat studio.
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian belum mengungkapkan identitas para korban tewas dalam insiden tersebut.
Baca juga: Studio Kyoto Animation di Jepang Dibakar, Puluhan Orang Terluka
Pada Kamis, seorang pria yang menyerupai pelaku pembakaran terlihat pergi ke stasiun bensin dengan sebuah tas dengan muatan 20 liter. Polisi juga menemukan sebuah ransel, lima pisau, dan troli di luar bangunan studio itu.
Tersangka disebutkan tidak memiliki hubungan dengan Kyoto Animation dan identitasnya menyebutkan ia tinggal di Saitama, sebuah wilayah di utara Tokyo.
Kyoto Animation, terletak di pinggiran kota sekitar 20 menit dari pusat ibu kota kuno Jepang. Studio animasi itu terkenal dengan seri populernya Sound! Euphoium, serta Free! Road to the World - The Dream yang dijadwalkan akan rilis pada bulan ini.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi