
Pantau.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron akan membahas Brexit (pemisahan Inggris dari Uni Eropa) dengan perdana menteri Inggris yang baru, Boris Johnson. Seorang pejabat Istana Elysee mengatakan.
Kantor Kepresidenan Perancis itu mengatakan, Macron telah mengundang Johnson untuk berkunjung dalam beberapa pekan mendatang. Kedua pemimpin berbicara pada Kamis 25 Juli 2019, dalam pembicaraan Macron dengan Johnson itu membahas soal tuntutan Uni Eropa (EU) terkait Brexit.
Baca juga: Iran pada Boris Johnson: Kami Tidak Pernah Cari Konfrontasi dengan Inggris
Saat memulai jabatannya sebagai perdana menteri Inggris pada Rabu 24 Juli yang lalu, Johnson pamer kekuatan kepada EU dengan menyatakan ia akan merundingkan kesepakatan baru. Jika kelompok negara-negara Eropa itu menolak, sambung Johnson, ia akan tetap menarik Inggris keluar dari EU pada 31 Oktober walaupun tanpa kesepakatan.
Salah satu aspek utama yang menjadi perselisihan antara Inggris dan EU adalah menyangkut syarat-syarat Brexit soal backstop Irlandia, yaitu ketentuan perbatasan Inggris-Irlandia.
Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan pekan ini bahwa tidak akan ada perjanjian penarikan ataupun kesepakatan perdagangan lebih lanjut dengan Inggris jika negara itu tidak mau menerima posisi Irlandia pasca-Brexit.
Baca juga: Boris Johnson Akan Jadi Perdana Menteri Inggris
Backstop adalah kebijakan yang akan menjamin bahwa Inggris untuk sementara waktu tetap berada dalam sistem bea cukai yang sama dengan EU, sambil menunggu ada penyelesaian yang lebih baik. Kebijakan itu dianggap perlu untuk mencegah pemeriksaan ketat di perbatasan antara Irlandia dan Irlandia Utara.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pekan ini mengatakan kepada Johnson bahwa kesepakatan Brexit yang sudah disepakati oleh pendahulunya, Theresa May, pada November 2018 adalah kesepakatan terbaik dan satu-satunya dengan Uni Eropa.
- Penulis :
- Widji Ananta