
Pantau.com - Kepolisian Selandia Baru bakal meluncurkan investigasi kriminal usai meletusnya gunung berapi di White Island menewaskan setidaknya lima orang dan melukai lebih dari 30 orang, sementara itu delapan lainnya masih hilang.
Deputi Komisioner Polisi John Tims mengatakan kerangka acuan untuk penyelidikan akan ditentukan dalam beberapa hari mendatang. Investigasi WokrSafe juga sedang berlangsung, demikian dikutip dari New Zealand Herald, Selasa (10/12/2019).
Walikota Whakatane Judy Turner secara terpisah mengatakan dirinya menyambut penyelidikan kriminal terhadap bencana dan berharap tak ada 'batu' yang terlewat, karena semua orang ingin kebenaran.
Baca juga: Delapan Orang Masih Hilang Akibat Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru
Walikota mengatakan dirinya masih terus mendukung wisata White Island, tetapi pertanyaan pertama perlu dijawab tentang siapa, jika ada orang, yang bertanggung jawab atas bencana itu, demikian dikutip dari The Guardian.
Dilansir Reuters, dalam sebuah kamera yang berada di dekat kawah di bawah operasi GeoNet menunjukkan satu kelompok berjalan menjauh dari kawah hanya satu menit sebelum letusan. Gambar lain menunjukkan letusan melontarkan abu dengan tinggi sekitar 3.658 meter.
"Sekarang jelas bahwa ada dua kelompok di pulau itu. Mereka yang dapat dievakuasi dan mereka yang dekat dengan letusan itu," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern pada konferensi pers di Whakatane, sebuah kota di pantai timur daratan, sekitar 30 mil dari White Island.
Sejak itu, tim penyelamat tidak dapat mengakses pulau tersebut karena ditutupi oleh abu vulkanik. GNS Science memperingatkan ada kemungkinan 50/50 letusan lain dalam 24 jam mendatang, melihat lubang gunung berapi terus mengeluarkan uap dan semburan lumpur.
Baca juga: Gunung di White Island Selandia Baru Meletus, Beberapa Orang Cedera
Ardern mengatakan pengintaian lewat udara tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan di White Island. Mereka yang masih hilang diduga telah tewas.
"Skala tragedi ini sangat menghancurkan," kata Arden di parlemen. "Bagi mereka yang kehilangan keluargan dan teman, kami bersama dengan kesedihan Anda, dan kami hancur."
Polisi mengatakan 47 orang berada di pulau itu saat letusan terjadi, di antaranya 24 warga Australia, sembilan dari Amerika Serikar, lima dari Selandia Baru, empat dari Jerman, masing-masing dua dari China dan Inggris, dan satu dari Malaysia. "Saya memperkirakan bahwa tak ada seorang pun yang selamat di pulau itu," kata John Tims.
- Penulis :
- Kontributor NPW