
Pantau.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara resmi memutuskan kerja sama selama dua dekade Visiting Forces Agreement (VFA) dengan Amerika Serikat. Langkah ini memberikan ancaman untuk menurunkan aliansi yang penting bagi kepentingan AS.
Dilansir Al Jazeera, Rabu (12/2/2020), Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr mengatakan, bahwa pengumuman pemutusan kerjasama Manila itu telah diterima oleh wakil kepala misi di Kedutaan Besar AS di Manila.
Pemutusan kerjasama itu akan berlaku setelah 180 hari kecuali dua belah pihak setuju untuk mempertahankan kembali.
Baca juga: Duterte Pecat Wapres sebagai Kepala Perang Narkoba di Filipina
Locsin menandatangani keputusan itu atas perintah Duterte yang sering mengkritik kebijakan keamanan AS dan justru memuji kebijakan China dan Rusia meskipin ada hubungan dekat yang erat antara militer Filipina dengan mitranya di Amerika.
Menanggapi keputusan Duterte, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyebut keputusan itu "tidak menguntungkan" dan mengatakan itu akan menjadi langkah ke arah yang salah di saat Washington dan sekutunya berusaha menekan China untuk mematuhi "aturan ketertiban internasional" di Asia.
Duterte, yang telah berselisih dengan AS karena beberapa masalah, memutuskan untuk menarik steker untuk memungkinkan Filipina menjadi lebih independen dalam hubungannya dengan negara-negara lain, kata juru bicaranya Salvador Panelo.
Baca juga: Mayoritas Warga Filipina Puas Kerja Duterte dalam Perangi Narkoba
"Presiden tidak akan menerima inisiatif yang datang dari pemerintah AS untuk menyelamatkan VFA, dia juga tidak akan menerima undangan resmi untuk mengunjungi Amerika Serikat," kata Panelo.
Keputusan itu, dipicu oleh pencabutan visa AS yang dipegang oleh mantan kepala polisi yang memimpin perang berdarah Duterte terhadap narkoba, dapat menyulitkan kepentingan militer AS di kawasan Asia-Pasifik ketika ambisi China meningkat.
Ini juga akan membatasi akses Filipina ke pelatihan dan keahlian AS dalam menangani kelompok-kelompok bersenjata di pulau Mindanao, Filipina selatan, bencana alam dan ancaman keamanan maritim.
- Penulis :
- Kontributor NPW