Pantau.com - Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Javier Perez de Cuellar, diplomat asal Peru yang memiliki peran sentral dalam mengakhiri perang antara Iran dan Irak periode 1980-1988, tutup usia.
Kabar kematian mantan sekjen PBB yang meninggal dunia pada usia 100 tahun itu disampaikan sang anak Fransisco Perez. Ia menyebut, ayahnya meninggal dunia di kampung halamannya di Peru.
"Ayah saya meninggal setelah sepekan yang berat, beliau meninggal pukul 20.09 malam ini dan sudah beristirahat dengan tenang," sebut Fransisco seperti dikutip dari AFP, Kamis (5/3/2020).
Baca juga: Sekjen PBB Berharap Korut Tak Lanjutkan Uji Coba Rudal dan Nuklir
Sekretaris Jenderal AS saat ini Antonio Guterres menyebut diplomat Peru itu sebagai "inspirasi pribadi."
"Kehidupan Pérez de Cuéllar membentang tidak hanya satu abad tetapi juga seluruh sejarah Perserikatan Bangsa-bangsa, berasal dari partisipasinya dalam pertemuan pertama Majelis Umum pada tahun 1946," kata Guterres.
Perez de Cuellar menjabat sebagai kepala badan internasional sejak 1982 hingga 1991. Semasa menjabat, ia berperan penting dalam mengamankan pembebasan para sandera Amerika yang ditahan di Lebanon serta perjanjian damai di Kamboja dan El Salvador, menurut PBB.
Baca juga: Sekjen PBB: Perang Kita Melawan Alam Harus Berhenti
Perez de Cuellar yang menikahi Marcela Temple Seminario pada 1975 itu antara lain menempuh pendidikan di Universitas Katolik Pontificial Peru.
Sebagai diplomat dan politisi Peru terkemuka, Perez de Cuellar juga menulis sejumlah buku antara lain Pilgrimage for Peace: A Secretary-General's Memoir yang terbit pada 1997.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
