
Pantau.com - Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menyatakan ada kendala kecil dari pertemuan bersejarah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Turmp.
Melansir Reuters, Senin (4/6/2018), kendala tersebut adalah soal logistik tempat Kim Jong Un menginap. Namun Ng Eng Hen menyatakan, pihak Singapura yang akan membayarnya.
"Jelas ya, tapi itu adalah biaya yang kami bersedia tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah ini," Ng mengatakan kepada wartawan tanpa merinci, ketika ditanya apakah Singapura akan menanggung biaya KTT, yang dijadwalkan pada 12 Juni mendatang.
Baca juga: Kata Singapura Soal Pertemuan Bersejarah Kim Jong Un-Donald Trump
Untuk diketahui, Kim Chang Son, kepala staf de facto untuk pemerintah Korea Utara, terlihat berada sebuah hotel bintang lima, The Fullerton. Hotel tersebut berada di pusat Kota Singapura, yang pada awalnya adalah milik pemerintah dan telah direnovasi.
Bagunan tersebut memilki view menarik lantaran menghadap ke Sungai Sigapura. Fullerton adalah penginapan pilihan Korea Utara dan ingin menempati presiden suite, seperti yang diberitakan Washington Post.
Untuk presidensial suite, dapat menghabiskan uang mencapai USD6 ribu per malamnya.
Baca juga: Setengah Hati Jalani Denuklirisasi, Korut Terima Peringatan Keras dari Menhan AS
Selain The Fullerton, Shangri-la Hotel juga menjadi lokasi potensia pertemuan kedua pemimpin itu. Suite Shangri-la seluas 348 meter persegi dihargai USD10 ribu untuk satu malamnya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi lokasi yang akan dipilih sebagai tempat pertemuan Kim dan Trump. Termasuk penginapan bagi delegasi kedua negara.
- Penulis :
- Widji Ananta