
Pantau.com - Pemerintah mengajak masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron untuk melakukan isolasi mandiri (isoman). Namun, banyak yang bertanya-tanya kapan seharusnya selesai melakukan karantina?
Beberapa negara menerapkan kebijakan terkait selesai isoman covid-19 varian Omicron.Di Irlandia Utara, Pasien yang terpapar Covid-19 dapat keluar rumah setelah melakukan isolasi mandiri selama lima hari penuh, apabila mereka telah mendapat dua hasil tes negatif.
Aturan-aturan tersebut juga berlaku di negara Inggris, yang dimana perdana menteri mengatakan bahwa suatu saat isolasi mandiri tidak diperlukan lagi.
Dilansir dari situs BBC, Selasa, 8 Februari 2022, aturan isolasi mandiri di Irlandia Utara dan Inggris saat ini, bagi siapa saja yang mengalami gejala atau hasil tes positif Covid adalah lima hari.
Hari gejala dimulai atau saat hasil dites positif dihitung menjadi hari nol. Hari berikutnya adalah hari pertama isolasi mandiri.
Kemudian, pasien dapat meninggalkan isolasi mandiri setelah lima hari penuh jika mendapatkan dua hasil LFT negatif terpisah selama 24 jam.
Sementara itu, di Skotlandia dan Wales warganya harus melakukan isolasi mandiri setidaknya selama tujuh hari saat gejala Covid muncul.
Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mempunyai hasil LFT positif juga harus segera mengisolasikan dirinya. Mereka juga tidak perlu melakukan tes PCR, walaupun orang-orang yang rentan secara klinis di Wales disarankan untuk melakukannya.
Orang yang terpapar Covid-19 dapat mengakhiri isolasi mandiri setelah dua hasil LFT negatif. Apabila tidak ada gejala, seperti suhu tubuh tinggi, mereka bisa menghentikan isolasi mandiri setelah tes negatif kedua, di hari ketujuh.
Jika tes hari keenam menunjukkan hasil positif, maka dapat mengambil dua tes lebih lanjut pada hari-hari berikutnya.
Namun, bagi siapapun yang akan meninggalkan isolasi mandiri, sangat dianjurkan untuk menjaga jarak dengan orang-orang di tempat yang ramai atau tidak berventilasi. Mereka harus bekerja dari rumah dan meminimalisir kontak dengan orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi dari Covid-19.
rn
- Penulis :
- M Abdan Muflih