Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ahli Syaraf : Aktivitas Menyenangkan Ini Berbahaya Bagi Anak

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Ahli Syaraf : Aktivitas Menyenangkan Ini Berbahaya Bagi Anak

Pantau - Menurut ahli neurologi dr Puja Aggarwal, ada aktivitas yang sebaiknya dihindari oleh anak demi mencegah terjadinya cedera kepala.


Seperti dikutip dari Insider, Jumat (16/12/2022) Aggarwal menyebut meskipun aktivitas tersebut menyenangkan bagi anak tetapi dilarang karena bisa memicu kematian sel-sel otak. Dalam kasus yang lebih serius, sebagian aktivitas tersebut bahkan bisa memicu kematian.


Berikut ini adalah keempat aktivitas bagi anak yang tak direkomendasikan oleh dokter syaraf tersebut :


1. Mengendarai ATV


American Academy of Pediatrics mengungkapkan bahwa ATV memiliki pusat gravitasi yang tinggi dan lintasan yang sempit. Kondisi tersebut membuat risiko kecelakaan menjadi lebih tinggi. Berdasarkan hal ini, American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan anak-anak berusia di bawah 16 tahun untuk mengendarai ATV. Kenyataannya hampir setengah dari cedera leher dan kepala terkait ATV terjadi pada anak berusia di bawah 12 tahun.


2. Loncat Trampolin


Stanford Medicine turut mendukung pernyataan dr Aggarwal. Berdasarkan data di Amerika Serikat, trampolin rumahan menyebabkan terjadinya ribuan cedera setiap tahun. Risiko paling besar dimiliki oleh anak berusia di bawah enam tahun. Cedera paling serius yang bisa terjadi akibat trampolin adalah gegar otak dan patah tulang. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memicu cedera kepala dan leher yang bisa berujung pada kelumpuhan atau bahkan kematian.


3. American Football


Studi menemukan bahwa kejadian gegar otak di antara anak sekolah yang aktif berolahraga paling banyak ditemukan pada anak-anak yang bermain sepak bola Amerika. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.


Gegar otak yang terjadi secara berulang dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya chronic traumatic encephalopathy (CTE). CTE adalah penyakit degeneratif otak yang berkaitan dengan agresi, perubahan suasana hati, dan buruknya kontrol impuls.



Penulis :
Annisa Indri Lestari