
Pantau - Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan seseorang harus mengurangi konsumsi kopi atau bahkan berhenti mengonsumsinya. Upaya untuk berhenti mengonsumsi kopi bisa jadi tak selalu berjalan mulus.
Hal tersebut lantaran berhenti mengonsumsi kopi memang dapat memberikan efek tertentu pada tubuh, mulai dari efek jangka pendek maupun jangka panjang.
Lalu, apa sajakah efek yang kemungkinan akan muncul pada tubuh usai berhenti mengonsumsi kopi?
Tubuh Lebih Tenang dan Santai
Mengutip laman EatingWell, konsumsi kafein dapat menyebabkan tubuh mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Pada beberapa orang, konsumsi kopi bahkan bisa menyebabkan jantung berdebar lebih kencang.
Sehingga saat berhenti minum kopi, tubuh dianggap bisa merasa lebih tenang dan santai. Namun pada masa-masa awal berhenti minum kopi, kamu kemungkinan akan merasa tidak biasa dan keinginan untuk mengonsumsinya jadi lebih tinggi, namun suasana hati tersebut kemungkinan akan stabil beberapa hari setelahnya.
Sakit Kepala
Konsumsi kafein seringkali dikaitkan dengan peningkatan frekuensi sakit kepala. Namun disisi lain, kafein bisa mengobati sakit kepala. Menurut studi yang dilakukan Wake Forest University, konsumsi kafein dapat membatasi pembuluh darah manusia, yang mana dapat memperlambat aliran darah sebanyak 27 persen. Sehingga berhenti mengonsumsi kafein dapat membuat pembuluh darah perlu untuk melakukan penyesuaian untuk kembali ke ukuran semula, yang mana dapat menyebabkan sakit kepala untuk sementara waktu.
Sembelit
Kopi merangsang sistem pencernaan serta otak. Tiba-tiba mengurangi kafein dapat menyebabkan sembelit. Namun, kamu dapat mengganti kafein tersebut dengan air atau makanan nabati kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang dapat membantu mengatasi gejala ini.
Menurunnya Konsentrasi
Beberapa efek samping lainnya dari penghentian minum kopi juga dapat berdampak pada tingkat kewaspadaan, keaktifan, dan kantuk seseorang. Jadi tubuh kemungkinan besar akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Para pakar menyarankan untuk melakukannya secara bertahap, sedikit demi sedikit untuk mengurangi efek samping yang kurang menyenangkan ini. Dengan begitu, tubuh dapat melakukan penyesuaian dengan lebih santai.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari










