
Pantau - Seks pranikah dan pergaulan bebas di Indonesia sudah dalam tahap yang sangat mengkhawatirkan. Sejumlah public figure bahkan kini tak malu mengumbar persoalan ranjang mereka.
Ketua Umum PP Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengakui hal tersebut sebagai suatu hal yang memprihatinkan. Ia menyebut, keluarga menjadi faktor penting untuk mencegahnya.
"Data dari beberapa daerah, pergaulan bebas sudah hampir mencapai 52 persen. Ada daerah yang 51 persen, ada daerah yang 47 persen. Jadi saya rasa kondisi yang seperti ini sudah memprihatinkan," ungkapnya, Sabtu (8/7/2023).
Karena itu, ia mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua orang tua memiliki tugas untuk mendidik putra-putrinya agar terhindar dari pergaulan bebas.
"Keluarga merupakan pendidikan yang utama bagi anak-anaknya. Tidak hanya ibu, bapak juga ada kewajiban yang sama dalam mendidik anaknya. Ini bisa dibangun bersama-sama," lanjutnya.
Ia menyampaikan, ketika dalam lingkungan keluarga sudah diberi pemahaman dan ilmu, diharapkan para generasi muda bisa memfilter lingkungannya.
"Saat beraktifitas di luar rumah juga diharap agar diarahkan ke hal positif, seperti kegiatan karang taruna atau klub olahraga dan lainnya," lanjutnya.
Terkait adanya tindakan asusila, zina, prostitusi, dan pergaulan bebas, Salmah menyebut kondisi ini sudah ada sejak zaman nabi dan rasul. Bahkan, zaman sebelum Rasulullah SAW disebut dengan zaman jahiliyah.
Sepeninggal Nabi, dia menyebut kondisi itu kembali muncul. Karena itu, ia mengimbau semua pihak memiliki tanggung jawab bersama untuk meminimalisir hal tersebut.
"Itu harus dikawal dan menjadi tanggung jawab kita semua. Kembali ke ketahanan keluarga yang sangat penting. Itu hal mutlak yang harus digelorakan terus menerus," tandasnya.
Ketua Umum PP Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengakui hal tersebut sebagai suatu hal yang memprihatinkan. Ia menyebut, keluarga menjadi faktor penting untuk mencegahnya.
"Data dari beberapa daerah, pergaulan bebas sudah hampir mencapai 52 persen. Ada daerah yang 51 persen, ada daerah yang 47 persen. Jadi saya rasa kondisi yang seperti ini sudah memprihatinkan," ungkapnya, Sabtu (8/7/2023).
Karena itu, ia mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua orang tua memiliki tugas untuk mendidik putra-putrinya agar terhindar dari pergaulan bebas.
"Keluarga merupakan pendidikan yang utama bagi anak-anaknya. Tidak hanya ibu, bapak juga ada kewajiban yang sama dalam mendidik anaknya. Ini bisa dibangun bersama-sama," lanjutnya.
Ia menyampaikan, ketika dalam lingkungan keluarga sudah diberi pemahaman dan ilmu, diharapkan para generasi muda bisa memfilter lingkungannya.
"Saat beraktifitas di luar rumah juga diharap agar diarahkan ke hal positif, seperti kegiatan karang taruna atau klub olahraga dan lainnya," lanjutnya.
Terkait adanya tindakan asusila, zina, prostitusi, dan pergaulan bebas, Salmah menyebut kondisi ini sudah ada sejak zaman nabi dan rasul. Bahkan, zaman sebelum Rasulullah SAW disebut dengan zaman jahiliyah.
Sepeninggal Nabi, dia menyebut kondisi itu kembali muncul. Karena itu, ia mengimbau semua pihak memiliki tanggung jawab bersama untuk meminimalisir hal tersebut.
"Itu harus dikawal dan menjadi tanggung jawab kita semua. Kembali ke ketahanan keluarga yang sangat penting. Itu hal mutlak yang harus digelorakan terus menerus," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas