
Pantau - Sebagai bentuk nyata dukungan kepada pemerintah yang saat ini tengah berupaya mengatasi tingginya angka polusi khususnya di DKI Jakarta, Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta akan menggelar penanaman pohon mangrove masal di utara Jakarta.
Rencananya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, akan ikut menanam pohon mangrove, bersama seluruh Anggota DPD HIPPI DKI Jakarta dan penggiat lingkungan serta warga sekitar.
Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta, Uchy Hardiman mengatakan pihaknya telah menyiapkan ratusan pohon mangrove, dalam kegiatan ‘HIPPI Care Mangrove For Jakarta’ yang akan digelar 8 September 2023 mendatang.

“Pertama, HIPPI Care Mangrove For Jakarta adalah wujud nyata kepedulian kami dalam merespons perubahan udara dan iklim yang berpotensi terjadinya bencana,” kata Uchy Hardiman kepada wartawan, usai menghadiri press conference penanaman mangrove, Jum’at, (29/9/2023).
Apalagi, lanjut Uchy Hardiman, Presiden Jokowi telah meminta masyarakat untuk menanam mangrove di daerah pesisir, agar lingkungan hidup di negara Indonesia ini tetap hijau, dimana udaranya bersih sehingga setiap anak bangsa bisa menikmati hidup republik yang sama-sama kita cintai ini.

Dalam kesempatan ini, DPD HIPPI DKI Jakarta mengajak masyarakat khususnya warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk menjaga kelestarian 3,3 juta hektar hutan mangrove yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Khusus di DKI Jakarta, Uchy Hardiman menyebut pohon atau hutan mangrove mengalami deforestasi selama delapan tahun terakhir, jika di hitung mulai tahun 2022 lalu.
“Berdasarkan catatan Walhi Jakarta, 279 hektare mangrove hilang pada periode 2007-2020. Pada 2007, mangrove di Jakarta mencapai 341,9 ha. Kemudian pada 2013, berkurang jadi 207,29 ha. Tahun 2018 sebanyak 126,13 ha dan 2020 tinggal 63,25 ha,” jelas Uchy Hardiman.

Tokoh perempuan nasional ini menjelaskan lebih jauh jika luas mangrove Jakarta sampai 2020 tidak lebih dari 63,2 ha. Luas tersebut masih lebih kecil daripada luas “TPST Bantargebang," dimana dari jumlah yang tersisa itu, kondisi mangrove yang baik hanya 29,9 persen.
“Sisanya (kondisi pohon/hutan mangrove) dalam keadaan sedang dan rusak, sementara sebanyak 40,8 persen rusak dan 29,3 persen sedang. Kondisilah yang mungkin membuat fungsi mangrove sebagai pembersih polusi kurang maksimal,” terang Uchy Hardiman.
Dalam kesempatan ini, Uchy Hardiman mengingatkan masyarakat DKI Jakarta mengingat kembali pentingnya pohon mangrove yang dapat menyerap dan menyimpang zat karbon 4-5 kali lebih besar dibandingkan dengan daratan.
Sistem akar yang kuat dan rimbun dari pohon mangrove mampu mengikat dan menahan sedimen pantai, mencegahnya dari terbawa arus laut dan ombak yang kuat.
“Meskipun memiliki sejumlah fungsi dan manfaat yang besar dalam mencegah polusi udara, kita harus jujur bahwasanya pemberdayaan pohon mangrove masih belum mendapatkan perhatian yang maksimal dari sebagian besar lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan,” ungkap Uchy Hardiman.
“Btw, saya dengar hari ini Pak Heru PJ Gubernur DKI Jakarta menjalani evaluasi tirwulan ke empat kinerja beliau selama memimpin Jakarta. Salah satu evaluasi terkait soal polusi di Jakarta yang masih jadi sorotan, yuk tanam mangrove,” pungkas Uchy Hardiman.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu
- Editor :
- Fadly Zikry