billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Dukung Palestina, Puteri Indonesia 2013 Debat dengan Miss Israel di IG

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Dukung Palestina, Puteri Indonesia 2013 Debat dengan Miss Israel di IG
Foto: Whulandary Herman. (Pixabay)

Pantau - Whulandary Herman kerap menyuarakan dukungannya untuk Palestina di Instagram.

Baru-baru ini, Puteri Indonesia 2013 tersebut mengunggah potret seseorang yang sedang berdemo membawa tulisan 'From the river to the sea, Palestine will be free'.

"Is not the eyes that are blind, but the hearts. Your freedom is a dream of many of us," tulisnya di kolom caption.

Unggahan tersebut rupanya dikomentari oleh Miss Israel 2013, Yityish Titi Aynaw. Ia tampak tak setuju dengan pernyataan yang dibuat Whulandary.

"Yang benar? Ya, bagaimana dengan 1.400 warga Israel tak berdosa yang dibunuh? Bagaimana dengan 30 bayi yang diculik ke Gaza? Apakah Alquran menyetujui pemerkosaan terhadap perempuan? Karena itulah yang mereka lakukan pada wanita seusia kakakmu. Mereka memperkosa mereka dan kemudian menembak kepala mereka. Mereka membakar bayi hidup-hidup," tulis Yityish Titi Aynaw.

Perempuan berusia 32 tahun tersebut kemudian mengatakan bahwa peperangan ini dimulai oleh Hamas, bukan Israel. Ia juga menyinggung soal pernyataan 'From the river to the sea, Palestine will be free' yang diunggah Whulandary.

"Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan ungkapan dari sungai ke laut? Itu berarti membunuh semua orang Yahudi dan itu adalah kalimat paling anti-Semit yang bisa diucapkan. Saya berharap semua influencer saat ini cerdas dalam menyikapi konflik tersebut dan tidak hanya mengunggah omong kosong yang tidak mereka mengerti," kata Yityish Titi Aynaw.

Whulandary membalas komentar Yityish Titi Aynaw dengan tulisan panjang. Ia menjelaskan soal perbedaan kehidupan yang dirasakan masyarakat Palestina dan Israel saat ini.

"Bagaimana mayoritas dunia melihat konflik sekarang adalah Israel penindas, dan Palestina bereaksi terhadap kekejaman yang mereka derita selama beberapa dekade. Seluruh dunia dapat melihat gambar brutal IDF di Gaza. Sementara 40 mil jauhnya, di Tel Aviv, orang-orang masih memiliki hak istimewa untuk jogging," tegasnya.

"Jika ada satu hal yang dapat dilakukan oleh para influencer saat ini adalah agar gencatan senjata terjadi, bukan membujuk orang lain untuk berdebat di media sosial. Kita dapat sepakat untuk tidak setuju dengan konflik. Tapi kita bisa setuju bahwa memperpanjang konflik tidak akan membuat kedua belah pihak lebih baik," pungkas Whulandary.

Penulis :
Annisa Indri Lestari