Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Teknologi Baru Ini Memungkinkan Pasien yang Diamputasi Bisa Rasakan Suhu dan Kontak Fisik

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Teknologi Baru Ini Memungkinkan Pasien yang Diamputasi Bisa Rasakan Suhu dan Kontak Fisik
Foto: Pasien amputasi mencoba teknologi baru (ANTARA)

Pantau - Berdasarkan siaran News Medical Lifesciences yang berlangsung pada 9 Februari 2024 lalu, para peneliti mengembangkan perangkat dengan teknologi prostetik baru yang memungkinkan orang yang telah menjalani amputasi merasakan sensasi dan merespons suhu. Hal ini dilakukan dengan mengantarkan informasi termal dari ujung jari prostetik ke bagian tubuh mereka. Penggunaan perangkat  MiniTouch dapat dengan mudah dipadukan dengan lengan prostetik yang tersedia di pasar dan tidak memerlukan operasi, serta memungkinkan sensasi termal aktif selama pelaksanaan tugas-tugas yang memerlukan umpan balik antara syaraf-syaraf sensorik dan motorik.

Dengan menggunakan tangan prostetik yang peka suhu tersebut, diketahui seorang pasien pria berusia 57 tahun yang 37 tahun sebelumnya menjalani amputasi transradial dapat membedakan dan secara manual memilih objek dengan suhu berbeda serta dapat merasakan kontak fisik dengan orang lain.

Dengan menggunakan teknologi terbaru ini, peserta uji coba dapat membedakan tiga botol yang secara visual tidak dapat dibedakan. Botol tersebut berisi air es (12 derajat Celcius), dingin (24 derajat Celcius), atau panas (40 derajat Celcius) dengan akurasi 100 persen, jauh lebih tinggi ketimbang tanpa MiniTouch (33 persen).

Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan kemampuan pasien dalam menyortir kubus dengan bahan dan suhu berbeda, yaitu tembaga, kaca, dan plastik, secara cepat dan akurat. Serta meningkatkan kemampuan untuk membedakan lengan manusia dengan lengan prostetik dengan mata tertutup dari akurasi 60 persen tanpa perangkat menjadi 80 persen.

Meskipun demikian, para peneliti menyampaikan bahwa teknologi MiniTouch memang siap digunakan dari sisi teknis, tetapi masih memerlukan lebih banyak uji keamanan sebelum mencapai kesiapan dalam sisi klinis.

Penulis :
Latisha Asharani