
Pantau - Fenomena takjil war ramai diperbincangkan di media sosial. Berbuju takjil merupakan fenomena di tengah masyarakat yang dilakukan saat Ramadan menjelang buka puasa. Tren ini takjil war ini ramai usai masyarakat muslim dengan non muslim sama-sama berburu takjil menjelang buka puasa.
Salah satu yang turut memeriahkan tren ini ialah Pastor Steve Marcel alias Marcel Saerang. Terdapat potongan video khutbah Pendeta Marcel viral di media sosial.
Saat ditanya tim Pantau.com Pastor Marcel alasan dirinya membicarakan soal war takjil ini, ia berkelakar sebenarnya saat itu merupakan rapat mingguan untuk bisa memenangkan war takjil.
"Kemarin pas lagi bulan ramadan, bahas itu sebenarnya bukan hanya sekedar ibadah, tapi memang itu adalah rapat mingguan kami yang sementara mengagendakan untuk bisa memenangkan war takjil ini," kata Pastor Marcel kepada Pantau.com, Selasa (26/3/2024).
Selain itu, Pastor Marcel juga bergurau rapat yang diadakan oleh dirinya untuk war takjil ternyata tersebar di media sosial.
"Memang ini sebuah gerakan intelejen takjil, kami sedang rapat, cuman masalahnya bocor di media sosial," ujar Pastor Marcel.
Selanjutnya, Pastor Marcel menceritakan jika dirinya saat berburu takjil di temani oleh orang lain.
"Nah biasanya paling bawa anggota 2-3 orang, Untuk mengamankan. Jadi tergantung situasinya. Jadi kalau memang ternyata memungkinkan, kita rame-rame. Tapi kalau memang terlalu mencurigakan, kita masing-masing. Menggerakkan intelejen soalnya," jelas Pastor Marcel.
Kemudian, terkait fenomena war takjil ini Pastor Marcel menilai hal ini bagus dan bisa menjadi berkah bagi banyak orang.
"Nah, justru ini sangat bagus sekali. Karena, boleh jadi berkah bagi banyak orang, apalagi para penjualnya. Dan bukan hanya para penjual taktil itu sendiri, tetapi para penjual bahan bakunya yang lain juga juga dapat berkahnya," tutur Pastor Marcel.
Pastor Marcel juga mengatakan jika hal ini bisa menjadi toleransi dengan cara baru yang dilakukan antar umat beragama di Indonesia.
"Inilah baru namanya toleransi yang next level. Jadi kalau bicara tentang toleransi, yang orang pahami hari-hari ini kan hanya sampai pada menghargai saja. Nah, kita bukan sampai pada menghargai, tapi kita ikut mendukung. Tentunya," ungkap Pendeta Marcel.
Lalu, Pastor Marcel melanjutkan war takjil ini baik dilakukan selama tidak memasuki ranah-ranah teologis.
"Ranah-ranah akidah misalnya, selama masih pada batasan tertentu, ini sangat baik, sangat indah, dan saya punya kerinduan, harapan besar, supaya yuk semua kita jaga ini, supaya Indonesia menjadi tempat yang indah, tempat yang nyaman, untuk supaya sama-sama kita tinggali," tegas Pastor Marcel.
Menutup pembicaraan dengan rekan Pantau.com Pastor Marcel pun mengungkapkan Ramadan ini menjadi berkah juga bagi pendeta.
"Saya pun kan merasakan dampak kebaikan di bulan Ramadan dengan viralnya takjil ini juga kan. Jadi akhirnya Ramadan membawa berkah untuk pendeta," tutup Pastor Marcel.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Fithrotul Uyun