Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Teknologi dan Inovasi Medis Penentu Layanan Berkualitas untuk Pasien

Oleh Fadly Zikry
SHARE   :

Teknologi dan Inovasi Medis Penentu Layanan Berkualitas untuk Pasien
Foto: Ilustrasi (istimewa)

Pantau - Penggunaan teknologi medis tidak terhindarkan seiring makin berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi. Dalam menyambut era itu, rumah sakit harus mampu menyediakan penggunaan teknologi dalam melayani para pasien.

Untuk mendukung hal ini, Siloam yang telah melayani 1 juta pasien pada kuartal I tahun 2024, terus menerapkan teknologi medis terdepan, meningkatkan akurasi diagnostik dan hasil pengobatan, serta berhasil meningkatkan jangkauan dan kompleksitas layanannya dengan berinvestasi dalam pengembangan program klinis.

"Manajemen telah meletakkan dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Siloam terus menavigasi lingkungan kesehatan yang dinamis, dan tetap berdedikasi pada misinya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada pasien sambil meraih keunggulan operasional dan kesinambungan finansial," kata Presiden Direktur Siloam, Benny Haryanto, Sabtu (27/4/2024).

Baik jumlah pasien yang masuk maupun average revenue per days (ARPD) dari program-program klinis dengan kompleksitas tinggi seperti Kardiologi dan Bedah Jantung, Onkologi dan Bedah Onkologi, Neurologi dan Bedah Saraf, Gastroenterologi dan Bedah Ortopedi (CONGO) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. ARPD CAGR untuk setiap program CONGO, dikatakan Benny telah menunjukkan hasil yang positif selama 4 kuartal terakhir.

Untuk mendukung pertumbuhan program-program tersebut, kata Benny, Siloam melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka 1 hingga 2 rumah sakit per tahun dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada. Per 1Q2024, Siloam mengoperasikan lebih dari 4 ribu tempat tidur dengan tingkat okupansi sebesar 70,6% secara keseluruhan.

Payer mix swasta (Out of Pocket, Korporasi dan Asuransi) tetap menjadi kontributor utama dari total pendapatan Perseroan. Sebesar 82% dari pendapatan Siloam berasal dari pasien swasta, sementara pendapatan BPJS tetap stabil di angka 18% pada 1Q2024.

"Pada tahun 2019, manajemen meninjau kembali daftar rumah sakit yang sedang dikembangkan dan menghapus sejumlah besar rumah sakit sebagai bagian dari strategi baru untuk mengurangi laju ekspansi. Setelah melakukan hal tersebut, masih terdapat sejumlah rumah sakit yang menurut manajemen dapat dilanjutkan. Beberapa dari rumah sakit tersebut misalnya RS Siloam Paal Dua dan RS Siloam Ambon telah dibuka dan beroperasi dengan baik," tuturnya.

"Sebagai bagian dari proses rencana pengembangan strategis 5 tahun ke depan untuk Siloam yang dinamakan NGS (Next Generation Siloam), Manajemen telah melakukan pengkajian dan memutuskan untuk bersikap hati-hati dan melakukan penyediaan atas jumlah nilai tercatat rumah sakit yang masih ada sebelum tahun 2019. Peninjauan ini menghasilkan penyesuaian non-tunai satu kali sebesar Rp308 miliar yang mengurangi Underlying EBITDA sebesar Rp706 miliar menjadi Rp398 miliar dan Underlying Net Profit sebesar Rp334 miliar menjadi Rp25 miliar. Manajemen tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendorong inovasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang kami layani," pungkas Benny.

Penulis :
Fadly Zikry