billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Makna Merdeka di Mata Gen Z, Lebih dari Sekedar Kebebasan

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Makna Merdeka di Mata Gen Z, Lebih dari Sekedar Kebebasan
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia resmi merdeka dari para penjajah. Menurut KBBI, Merdeka memiliki arti bebas dari perhambaan, penjajahan, dan berdiri sendiri. Karena itulah setiap tanggal 17 Agustus, seluruh masyarakat diharapkan untuk mengikuti upacara bendera sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan bangsa.

Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, banyak remaja terutama Gen Z ikut berpartisipasi untuk memeriahkan acara. Kira-kira, bagaimana pandangan mereka tentang Indonesia yang telah merdeka sejak tahun 1945? Apa arti kemerdekaan bagi Gen Z?

Tim Pantau.com berhasil mewawancarai lima remaja dengan pandangan yang bervariasi tentang makna kemerdekaan dan kondisi Indonesia yang telah merdeka. Salah satu di antara mereka berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia hanya sebatas status, sementara yang lainnya berpendapat bahwa kemerdekaan berarti berada dalam kondisi di mana kita tidak mengalami kesulitan dalam situasi apapun.

Baca juga: Arti Kemerdekaan bagi Imel Ten 2 Five

Berikut adalah beberapa pendapat Gen Z mengenai makna merdeka:

Salah satu remaja berinisial U menyampaikan pendapatnya mengenai dua pertanyaan diatas. Menurut U, merdeka merupakan posisi dimana kita tidak merasakan susah dalam apapun.

“Merdeka itu, kita itu tidak merasakan kesusahan tentang apapun, ga ada korupsi dan utang,” tutur U saat ditanya soal ‘Merdeka itu apa?’.

U juga memberikan pendapatnya mengenai Indonesia yang telah Merdeka, menurutnya Indonesia belum mencapai kata ‘merdeka’ karena masih memiliki utang.  “Belum, karena masih banyak utang dan korupsi.” ucapnya.

Remaja kedua, berinisial A memberikan pendapat bahwa Merdeka merupakan masa dimana suatu negara sudah mencapai kebebasan.

Baca juga: 7 Rekomendasi Film yang Bertema Kemerdekaan Indonesia

“Merdeka merupakan masa-masa dimana suatu negara sudah berhasil mencapai kebebasan dan mendapatkan hak-haknya serta mampu menjalankan kewajibannya,” terang A.

Menurut A, Indonesia hanya mencapai kemerdekaan secara fisik, bukan moral.

“Indonesia hanya merdeka secara fisik namun tidak secara moral, moral masyarakat Indonesia masih sangat rendah, termasuk SDMnya. Indonesia emas hanyalah angan-angan apabila kualitas negaranya mencemaskan. Pokoknya Indonesia tuh kalau mau bener-bener merdeka harus dimulai dari tempat tinggal sampe pendidikan. Tapi duit diutamakan ada pembelajaran etika dan pembentukan karakter sejak dini,” ucap A saat diwawancarai.

Selanjutnya, remaja ketiga berinisial K memberikan pendapatnya mengenai arti kemerdekaan menurut dirinya, "Kemerdekaan itu ketika seluruh masyarakat Indonesia tuh bisa merasakan keadilan dan kebebasan tanpa ada perbedaan gitu ya, yang dimana tuh even rakyat terkecil pun bisa mendapatkan hak yang seharusnya dia dapatkan gitu ya. Ga ada perbedaan, entah itu dari hukum, pendidikan, gitu gitu ya.," jelasnya.

Baca juga: Makna Kemerdekaan, Optimisme Kinerja Ekonomi, dan Peran Sentral Pengawasan DPR

K juga memberikan pendapatnya soal apakah Indonesia sudah merdeka atau belum. Menurutnya, secara status mungkin Indonesia sudah merdeka, tapi karena adanya perbedaan yang terjadi pada rakyat kecil dan rakyat menengah ke atas menunjukkan bahwa belum sepenuhnya merdeka. Ada beberapa rakyat-rakyat Indonesia yang sayangnya belum menunjukkan kepahaman mereka dengan arti kemerdekaan. 

Dua orang remaja lainnya yang berinisial S dan D menyampaikan pendapat mengenai kemerdekaan itu seperti apa, S berpendapat bahwa kemerdekaan adalah sesuatu hal yang bebas kita lakukan tetapi dengan syarat bahwa kebebasan yang kita buat di pertanggung jawabkan, jadi kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal tanpa mikirin akibatnya. Sementara Menurut remaja berinisial D kemerdekaan adalah suatu kebebasan yang tidak mendapat tekanan dari luar dan dapat menentukan nasib yang diinginkan.

"Kemerdekaan tuh kaya gini menurut aku, kita bebas ngelakuin apa aja yang kita mau asalkan ga ngerugiin orang lain, tapi kebebasan itu juga punya tanggung jawab kan kita ga bisa seenaknya aja ngelakuin banyak hal tanpa mikirin akibatnya." ujar S.

Baca juga: Menyusuri 5 Museum Saksi Perjuangan Kemerdekaan

"Menurut pendapat aku, kemerdekaan itu dapat di artikan sebagai kebebasan yang tidak mendapatkan tekanan dari luar dan juga berarti memiliki kebebasan yang menentukan nasib tanpa adanya hambatan dan kekurangan dari pihak mana pun." ujar D.

Berikutnya tim pantau.com juga melakukan wawancara pada narasumber yang sama yakni D dan S dengan mengajukan pertanyan yang berbeda: Apakah Indonesia sudah merdeka?

S mengatakan bahwa Indonesia sudah merdeka tetapi kemerdekaan bukan soal dari lepasnya Indonesia dari para penjajah. Menurutnya, kemerdekaan sesungguhnya adalah terletak pada sistem keadilan dan korupsi yang masih di perjuangkan sampai saat ini, sehingga kita masih perlu berjuang. 

Sementara menurut D, Indonesia belum sepenuhnya merdeka, karena masih banyak warga Indonesia yang belum merasakan kemerdekaan tersebut.

Baca juga: 5 Museum Saksi Sejarah Kemerdekaan RI

"Indonesia udah merdeka kok! menurut ku ya, kan kita udah lepas dari penjajahan. Cuma, merdeka itu gak cuma soal bebas dari penjajah kan? Kita juga masih terus berjuang buat merdeka dari banyak hal kayak merdeka dari ketidakadilan, korupsi ya masih banyak lah ya permasalahan lainnya Jadi, perjuangan kita juga masih banyak sebagai penerus generasi." ujar S.

"Menurut pendapat aku, Indonesia belum sepenuhnya merdeka baik secara historis maupun dalam sistem keamanan, secara historis kemerdekaan bangsa Indonesia belum sepenuhnya di rasakan oleh warga Indonesia dan dalam sistem hukum dan keamanan Indonesia masih belum sepenuhnya merdeka karna banyaknya interaksi politik." tutur D.

Demikian beberapa tanggapan dari lima remaja, terutama dari generasi Z, mengenai kemerdekaan RI. Harapannya, Indonesia akan segera mencapai kemerdekaan yang utuh, baik secara lahir maupun batin, dan semoga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.

Laporan: Keyzia Ilunia Anatatya, Siti Nazwa Aprillia, Gita Andini

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler