billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

8 Oktober: World Dyslexia Day, Yuk Lebih Memahami dan Mendukung para Penyandang Disleksia

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

8 Oktober: World Dyslexia Day, Yuk Lebih Memahami dan Mendukung para Penyandang Disleksia
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Setiap tanggal 8 Oktober, dunia memperingati Hari Disleksia Sedunia atau World Dyslexia Day. Hari ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang disleksia, sebuah kondisi yang mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis seseorang. Meski sering disalahpahami, disleksia bukanlah tanda kecerdasan rendah, melainkan sebuah gangguan yang memengaruhi cara otak memproses bahasa.

Apa Itu Disleksia?

Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, dan mengeja. Gangguan ini bukan disebabkan oleh masalah penglihatan atau kecerdasan, melainkan karena cara otak menginterpretasikan simbol-simbol bahasa. Anak-anak dan orang dewasa dengan disleksia mungkin mengalami kesulitan membaca secara lancar, meskipun mereka memiliki kecerdasan normal atau di atas rata-rata.

Disleksia sering kali ditemukan pada masa kanak-kanak, ketika anak mulai belajar membaca dan menulis. Namun, orang dewasa juga bisa memiliki disleksia tanpa terdiagnosis, karena gejalanya tidak selalu terlihat jelas di usia dewasa.

Baca juga: 2 Oktober: Memperingati Hari Batik Nasional

Mengapa World Dyslexia Day Penting?

Peringatan World Dyslexia Day pada 8 Oktober bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang disleksia dan mendukung para penyandangnya. Meskipun disleksia cukup umum terjadi, masih banyak orang yang kurang memahami kondisi ini. Stigma dan kesalahpahaman mengenai disleksia bisa menyebabkan penyandangnya merasa rendah diri atau bahkan mengalami kesulitan dalam menerima pendidikan yang sesuai.

Dengan memperingati Hari Disleksia Sedunia, diharapkan masyarakat lebih peka terhadap tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disleksia. Selain itu, hari ini juga menjadi momentum penting untuk memberikan dukungan lebih kepada mereka, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun tempat kerja.

Tanda-tanda Disleksia

Mengenali tanda-tanda disleksia sejak dini sangat penting agar intervensi yang tepat dapat dilakukan. Beberapa tanda umum disleksia meliputi:

  1. Kesulitan Membaca dan Menulis: Anak-anak dengan disleksia biasanya lambat dalam mempelajari huruf dan suara. Mereka mungkin kesulitan menghubungkan huruf dengan suara yang sesuai atau sering salah membaca kata-kata sederhana.
  2. Sulit Mengeja: Penyandang disleksia sering mengalami kesulitan dalam mengeja, bahkan untuk kata-kata yang sering mereka gunakan.
  3. Kesulitan Menghafal: Anak dengan disleksia mungkin kesulitan dalam mengingat urutan huruf atau angka.
  4. Menghindari Membaca: Karena merasa frustasi, banyak anak penyandang disleksia yang menghindari membaca buku atau menulis.
Baca juga: 11 September: Memperingati Hari Radio Nasional

Bagaimana Cara Mendukung Penyandang Disleksia?

Disleksia bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan, tetapi ada berbagai cara untuk mendukung penyandang disleksia agar mereka bisa belajar dan berkembang secara maksimal. Berikut beberapa cara untuk mendukung mereka:

  • Beri Dukungan Emosional: Penyandang disleksia sering kali merasa minder atau frustasi karena kesulitan yang mereka alami. Sebagai orang tua, guru, atau teman, penting untuk memberi dukungan emosional dan memastikan mereka tidak merasa sendirian.
  • Gunakan Teknologi Bantu: Teknologi seperti software pembaca teks atau aplikasi pengejaan otomatis dapat sangat membantu penyandang disleksia dalam memahami dan mengolah informasi dengan lebih baik.
  • Metode Pembelajaran yang Sesuai: Beberapa metode pembelajaran, seperti Orton-Gillingham, terbukti efektif dalam membantu anak dengan disleksia. Metode ini mengajarkan bahasa dengan cara yang terstruktur dan multisensori, sehingga memudahkan anak dalam memahami huruf dan suara.
  • Beri Waktu Lebih: Dalam situasi belajar atau ujian, berikan waktu lebih kepada penyandang disleksia untuk menyelesaikan tugas. Ini akan membantu mereka untuk tidak merasa tertekan dan bekerja dengan lebih baik.

Mitos dan Fakta tentang Disleksia

Banyak mitos yang masih berkembang di masyarakat mengenai disleksia. Berikut beberapa mitos dan faktanya:

  • Mitos: Disleksia hanya tentang kesulitan membaca terbalik.
    • Fakta: Disleksia memengaruhi cara otak memproses bahasa secara keseluruhan, tidak hanya tentang membaca terbalik.
  • Mitos: Disleksia adalah tanda kecerdasan rendah.
    • Fakta: Disleksia tidak ada hubungannya dengan kecerdasan. Banyak penyandang disleksia yang sangat cerdas dan kreatif.
Baca juga: 24 Juli: Memperingati Hari Kebaya Nasional

Kesimpulan

Peringatan World Dyslexia Day pada 8 Oktober menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan disleksia. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi para penyandang disleksia, sehingga mereka bisa belajar dan berkembang dengan optimal tanpa stigma atau diskriminasi. Dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membantu mereka mencapai potensi terbaiknya.

Penulis :
Latisha Asharani