Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

7 Perkataan Yesus di Kayu Salib

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

7 Perkataan Yesus di Kayu Salib
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Tujuh perkataan Yesus di kayu salib adalah bagian penting dalam kisah penyaliban Yesus Kristus yang menjadi simbol pengorbanan dan cinta kasih bagi umat Kristen di seluruh dunia. Perkataan-perkataan ini diucapkan Yesus saat Ia menderita di kayu salib, dan masing-masing mengandung makna teologis yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas satu per satu tujuh perkataan tersebut beserta maknanya.

1. "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34)

Perkataan pertama ini diucapkan Yesus sebagai permohonan pengampunan bagi orang-orang yang menyalibkan-Nya. Meskipun Yesus sedang menderita, Dia masih menunjukkan kasih dan belas kasih dengan meminta Bapa-Nya untuk mengampuni orang-orang yang menganiaya-Nya. Ini merupakan contoh luar biasa dari pengampunan tanpa syarat yang menjadi inti ajaran Yesus.

Makna: Ini mengajarkan tentang pengampunan yang tulus, bahkan kepada musuh atau mereka yang menyakiti kita. Yesus menunjukkan bahwa pengampunan adalah jalan menuju kasih yang sejati.

Baca juga: Ayat-Ayat Nubuatan Kelahiran Yesus dalam Alkitab

2. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43)

Perkataan ini Yesus ucapkan kepada salah satu dari dua penjahat yang disalibkan bersama-Nya. Penjahat itu menunjukkan iman kepada Yesus dan meminta untuk diingat ketika Yesus masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Sebagai balasan, Yesus menjanjikan keselamatan dan hidup kekal di Firdaus.

Makna: Yesus menegaskan bahwa keselamatan dan pengampunan tersedia bagi semua orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya, bahkan di saat-saat terakhir hidup.

3. "Ibu, inilah anakmu. (Yohanes 19:26) – Inilah ibumu." (Yohanes 19:27)

Saat Yesus melihat Maria, ibu-Nya, dan murid yang Ia kasihi, yaitu Yohanes, berdiri di dekat salib, Ia menyerahkan tanggung jawab untuk merawat Maria kepada Yohanes. Ini adalah tindakan penuh kasih sayang yang menunjukkan kepedulian Yesus terhadap keluarganya, bahkan di tengah penderitaan-Nya.

Makna: Perkataan ini menekankan pentingnya ikatan keluarga dan tanggung jawab untuk saling merawat satu sama lain dalam kasih.

Baca juga: Mengenal 12 Murid Yesus: Para Pengikut Setia

4. "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" yang artinya: "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46, Markus 15:34)

Ini adalah salah satu perkataan yang paling memilukan, di mana Yesus mengekspresikan rasa ditinggalkan oleh Allah. Pada saat ini, Yesus merasakan penderitaan yang paling mendalam saat memikul dosa seluruh umat manusia.

Makna: Perkataan ini mencerminkan penderitaan manusia yang mendalam, tetapi juga menunjukkan bahwa Yesus sepenuhnya memahami rasa keterpisahan yang bisa dialami oleh manusia dari Allah. Namun, itu juga menekankan bahwa pengorbanan-Nya adalah bagian dari rencana keselamatan Allah.

5. "Aku haus!" (Yohanes 19:28)

Perkataan ini menunjukkan kemanusiaan Yesus yang sangat nyata. Setelah berjam-jam disalibkan, tubuh Yesus mengalami kelelahan fisik yang sangat besar, termasuk rasa haus yang amat sangat.

Makna: Ini menunjukkan bahwa meskipun Yesus adalah Anak Allah, Dia juga sepenuhnya manusia yang mengalami penderitaan fisik seperti kita. Dalam kesengsaraan-Nya, Yesus tetap setia hingga akhir.

Baca juga: 7 Ayat Alkitab Tentang Pelayanan: Menjadi Pelayan yang Setia

6. "Sudah selesai." (Yohanes 19:30)

Perkataan ini menandakan bahwa misi Yesus di dunia telah selesai. Semua yang diperlukan untuk menebus dosa umat manusia telah digenapi melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Makna: Ini adalah pernyataan kemenangan dan pemenuhan janji Allah. Dengan kematian Yesus, kuasa dosa dan maut dikalahkan, membuka jalan bagi keselamatan bagi semua yang percaya.

7. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." (Lukas 23:46)

Perkataan terakhir Yesus sebelum wafat adalah sebuah seruan penyerahan total kepada Allah. Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa dengan kepercayaan penuh, menunjukkan ketaatan-Nya hingga akhir.

Makna: Perkataan ini mengajarkan tentang pentingnya penyerahan diri kepada kehendak Allah, terutama dalam situasi yang sulit. Ini menunjukkan keyakinan Yesus akan kebangkitan dan kemenangan hidup yang kekal.

Baca juga: 7 Ayat Alkitab tentang Keselamatan: Pedoman Iman dan Pengharapan

Kesimpulan

Tujuh perkataan Yesus di kayu salib bukan hanya ungkapan penderitaan, tetapi juga pelajaran kasih, pengampunan, dan iman yang mendalam. Setiap perkataan mengandung makna spiritual yang dalam dan relevan bagi kehidupan kita sebagai umat Kristiani. Dalam penderitaan-Nya, Yesus menunjukkan cinta yang tak terhingga dan memberikan teladan pengorbanan yang sempurna untuk menebus dosa umat manusia.

Penulis :
Latisha Asharani