billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kenapa Eren jadi Jahat di Attack on Titan? Ini Alasannya!

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Kenapa Eren jadi Jahat di Attack on Titan? Ini Alasannya!
Foto: Eren Yeager (x.com/AoTWiki)

Pantau - Eren Yeager, karakter utama dalam seri anime dan manga Attack on Titan, mengalami perubahan karakter yang sangat drastis seiring berjalannya cerita. Di awal, Eren digambarkan sebagai sosok yang bertekad kuat untuk melindungi umat manusia dari ancaman para Titan. Namun, seiring berkembangnya cerita, terutama di musim terakhir, banyak yang bertanya-tanya: kenapa Eren jadi jahat?

Transformasi Eren dari pahlawan menjadi sosok yang lebih kompleks dan berbahaya menjadi salah satu aspek yang paling mengejutkan dalam cerita Attack on Titan. Untuk memahami kenapa Eren terlihat “jahat,” kita perlu melihat beberapa alasan utama di balik perubahan sikapnya.

1. Trauma dan Kebencian yang Mendalam

Salah satu faktor yang membuat Eren berubah drastis adalah trauma yang mendalam akibat serangan Titan. Di awal cerita, Eren menyaksikan ibunya dibunuh oleh Titan secara brutal, yang kemudian menjadi motivasi awalnya untuk membalas dendam. Trauma ini memupuk kebencian mendalam terhadap Titan, dan akhirnya, setelah mengetahui rahasia besar di balik asal-usul Titan dan bangsa Eldia, kebencian Eren mulai meluas.

Setelah mengungkap kebenaran tentang sejarah bangsa Eldia dan Marley, kebencian Eren tidak lagi terbatas pada Titan saja, tetapi juga pada sistem dunia yang menindas bangsanya. Rasa ketidakadilan ini mendorongnya untuk melakukan tindakan drastis yang berujung pada transformasi karakter yang lebih gelap.

Baca juga: Persembahan Spesial, Game 'Free Fire' Berkolaborasi dengan 'Attack on Titan'

2. Pengaruh Warisan Founding Titan

Eren mendapatkan kekuatan dari Founding Titan, sebuah kekuatan yang sangat besar yang memungkinkan penggunanya untuk mengendalikan Titan dan bahkan merubah sejarah. Namun, kekuatan besar ini datang dengan tanggung jawab dan tekanan mental yang sangat berat. Eren mulai memiliki visi tentang masa depan yang mengerikan, yang pada akhirnya memengaruhi tindakannya.

Kekuatan Founding Titan juga membuka memori dan rahasia tersembunyi dari masa lalu para pendahulunya, terutama Grisha Yeager, ayahnya. Seiring waktu, Eren mulai merasa bahwa takdirnya telah ditentukan sejak awal, dan ini membuatnya berpikir bahwa dia harus mengambil jalan yang sangat ekstrem untuk melindungi orang-orang yang dicintainya.

3. Keinginan untuk Melindungi Paradis

Di balik semua tindakannya yang terlihat jahat, Eren memiliki satu tujuan utama: melindungi pulau Paradis, tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Dia percaya bahwa dunia luar tidak akan pernah berhenti sampai seluruh bangsa Eldia dihancurkan, dan satu-satunya cara untuk memastikan kelangsungan hidup bangsanya adalah dengan menyerang terlebih dahulu.

Pemikiran ini membuat Eren memutuskan untuk memicu Rumbling, sebuah rencana mengerikan di mana ribuan Titan kolosal akan dilepaskan untuk menghancurkan dunia di luar Paradis. Meskipun tindakannya sangat brutal dan dianggap tidak bermoral oleh banyak karakter lain, Eren merasa ini adalah satu-satunya cara untuk menjamin masa depan bangsanya.

Baca juga: Musim Terakhir Anime 'Attack on Titan' Tayang 7 Desember

4. Perubahan Perspektif tentang Kebebasan

Kebebasan selalu menjadi tema sentral dalam karakter Eren. Sejak kecil, ia ingin bebas dari tembok yang mengurungnya dan umat manusia dari ancaman Titan. Namun, setelah mengetahui bahwa ancaman sebenarnya datang dari dunia luar, Eren menyadari bahwa kebebasan sejati hanya bisa dicapai dengan menghancurkan musuh-musuhnya.

Namun, definisi Eren tentang kebebasan berubah menjadi lebih gelap. Bagi Eren, kebebasan berarti menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalannya, bahkan jika itu berarti membunuh jutaan orang. Ini adalah salah satu alasan utama kenapa Eren dianggap "jahat" oleh banyak karakter lain dalam cerita.

5. Perjuangan dengan Nasib dan Takdir

Seiring perkembangan cerita, Eren mulai melihat dirinya sebagai pion dalam permainan nasib yang lebih besar. Dia merasa terjebak dalam siklus penderitaan yang tak bisa dihindari dan mulai menerima bahwa ia tidak punya pilihan selain mengikuti jalannya. Ini membuatnya merasa bahwa tindakannya adalah bagian dari takdir yang tak bisa diubah.

Meskipun beberapa karakter lain, seperti Armin dan Mikasa, mencoba menghentikannya, Eren tetap teguh pada keyakinannya bahwa tindakannya adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian.

Baca juga: Komik Manga 'Attack on Titan' Sudah Mendekati Akhir Cerita

Kesimpulan

Perubahan Eren menjadi “jahat” di Attack on Titan bukanlah perubahan yang tiba-tiba, melainkan hasil dari serangkaian pengalaman traumatis, kekuatan besar yang membebani pikirannya, serta keinginan kuat untuk melindungi bangsanya. Dalam usahanya untuk melindungi orang-orang yang ia cintai dan meraih kebebasan, Eren menjadi sosok yang lebih kompleks, terjebak dalam dilema moral yang sulit. Meskipun tindakannya terlihat brutal, motivasi di baliknya didorong oleh keinginan untuk menciptakan dunia yang lebih aman bagi orang-orang di pulau Paradis.

Perjalanan Eren mengajarkan kita tentang sisi gelap dari perjuangan, trauma, dan bagaimana kekuatan besar dapat memengaruhi seseorang secara mendalam.

Penulis :
Latisha Asharani