
Pantau.com - Malang benar nasib bayi bernama Azka. Di usia yang seharusnya ia gunakan untuk bermain bersama teman sebayanya, justru hilang akibat asap rokok.
Cerita mengenai Azka viral di media sosial setelah sang bunda, Edha, mencurahkan isi hatinya di akun Facebook. Azka disebut meninggal dunia pada 11 November 2018.
Penyebab meninggalnya bayi Azka terungkap dari kekesalan Edha terhadap para perokok. Entah bagaimana sampai Azka sering terpapar asap rokok, namun dijelaskan bahwa Azka merupakan perokok pasif.
Azka bukan lah satu-satunya korban asap rokok, sudah banyak yang merasakan bahayanya asap nikotin tersebut. Tapi, kenapa ya perokok pasif merasakan dampak yang lebih besar dari perokok aktif?
1. Asap lebih bahaya dihirup langsung
Pakar kesehatan mengklaim bahwa dari 100 persen bahaya asap rokok, hanya 25 persen yang dirasakan oleh perokok aktif. Sementara itu, 75 persen bahayanya justru didapatkan oleh perokok pasif. Mengapa demikian?
Karena pada ujung batang rokok terdapat filter yang mampu menyaring zat nikotin saat dihisap oleh perokok aktif. Sedangkan, perokok pasif akan langsung terpapar asap rokok yang memiliki 4000 senyawa kimia berbahaya.
2. Asap dari ujung rokok
Selain filter dari batang rokok yang dihisap oleh perokok aktif, ujung rokok tentu tidak akan ikut dihisap. Di sinilah tempat racun terbesar tersembunyi.
Baca juga: Tomat dan Apel Ampuh Bersihkan Paru-paru Bagi Mantan Perokok
Otomatis perokok aktif lah yang terkena dampaknya, karena posisi ujung rokok berhadapan langsung dengan para perokok pasif.
3. Asap rokok menyumbat pembuluh darah
Darah yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih lengket dan memicu penyumbatan pada pembuluh darah. Hal ini lah yang menyebabkan perokok pasif berisiko terserang penyakit jantung atau stroke.
4. Wanita hamil riskan keguguran
Wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.
5. Mengganggu kemampuan akademik anak
Bukan hanya kesehatan anak perokok pasif yang terganggu, kemampuan akademik anak juga lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terpapar asap rokok.
Baca juga: Jika Bunda Merokok saat Hamil, Bayi Bisa Lahir Prematur Loh!
Selain itu, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang merokok cenderung menjadi perokok saat mereka besar nanti.
Jadi, berhentilah merokok di dekat anak Anda. Dengan berhenti merokok, selain baik untuk kesehatan orang sekitar, juga akan mendatangkan manfaat bagi kesehatan Anda sendiri.
- Penulis :
- Rifeni