
Pantau - Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang lebih indah, menarik, dan terkadang imajinatif. Salah satu majas yang sering digunakan dalam karya sastra dan komunikasi sehari-hari adalah majas personifikasi. Majas ini memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, hewan, atau fenomena alam.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang majas personifikasi, lengkap dengan contoh dan fungsinya.
Apa Itu Majas Personifikasi?
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan sifat, perilaku, atau kemampuan manusia kepada benda mati atau makhluk lain yang sebenarnya tidak memiliki sifat tersebut. Kata “personifikasi” berasal dari kata “person,” yang berarti manusia. Dengan menggunakan majas ini, suatu objek atau fenomena seolah-olah memiliki jiwa dan karakteristik manusia.
Contohnya:
- "Angin malam bernyanyi lembut menemaniku."
Dalam kalimat ini, angin digambarkan seolah-olah bisa bernyanyi seperti manusia.
Baca juga: 10 Karya Sastra Indonesia yang Mendunia, Ada Laut Bercerita
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Untuk mengenali majas personifikasi, perhatikan ciri-ciri berikut:
- Memberikan sifat manusia: Objek yang tidak bernyawa diberi kemampuan seperti berbicara, berjalan, atau merasa.
- Menghidupkan objek: Benda mati atau fenomena alam seolah-olah hidup dan dapat berinteraksi dengan manusia.
- Imajinatif: Penggunaan majas ini biasanya menciptakan suasana yang lebih indah dan menyentuh imajinasi pembaca.
Fungsi Majas Personifikasi
Majas personifikasi memiliki beberapa fungsi utama dalam karya sastra atau komunikasi:
- Memperindah bahasa: Penggunaan majas ini membuat sebuah kalimat lebih menarik dan hidup.
- Meningkatkan daya imajinasi: Pembaca atau pendengar dapat membayangkan suatu benda atau fenomena dengan cara yang lebih kreatif.
- Menyampaikan emosi: Personifikasi membantu menggambarkan suasana hati atau perasaan melalui objek di sekitar.
- Mempermudah pemahaman: Majas ini membuat pesan atau ide lebih mudah dipahami melalui perumpamaan yang manusiawi.
Baca juga: Kemendikbudristek: 177 Buku Sastra Hanya Alat Bantu, Bukan Kewajiban
Contoh Majas Personifikasi dalam Kalimat
Berikut beberapa contoh penggunaan majas personifikasi:
- "Matahari pagi tersenyum hangat menyapa dunia."
Matahari digambarkan seolah-olah tersenyum seperti manusia. - "Hujan menari-nari di atas atap rumah."
Hujan diibaratkan sedang menari. - "Jam dinding terus berlari mengejar waktu."
Jam digambarkan seperti manusia yang berlari. - "Buku itu memanggilku untuk membacanya."
Buku diibaratkan dapat berbicara seperti manusia. - "Daun-daun berbisik saat angin melintas."
Daun digambarkan bisa berbisik, seperti manusia yang berkomunikasi.
Penggunaan Majas Personifikasi dalam Karya Sastra
Majas personifikasi sering ditemukan dalam puisi, cerpen, atau novel. Para penulis memanfaatkan majas ini untuk menciptakan keindahan bahasa yang mendalam dan memikat. Contohnya, dalam puisi, personifikasi digunakan untuk menggambarkan keindahan alam atau perasaan penulis melalui objek yang didekatkan dengan sifat manusia.
Perbedaan Majas Personifikasi dengan Majas Lain
Meskipun mirip dengan majas metafora yang juga menggunakan perumpamaan, personifikasi memiliki perbedaan yang jelas. Dalam personifikasi, fokusnya adalah memberikan sifat manusia pada benda atau fenomena, sedangkan metafora menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa memberikan sifat manusia.
Baca juga: Banyak yang Belum Tahu! Berikut Deretan Film Animasi Hasil Modernisasi Sastra Indonesia
Kesimpulan
Majas personifikasi adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang efektif untuk membuat tulisan lebih hidup, menarik, dan mudah diimajinasikan. Dengan memberikan sifat manusia pada benda mati, majas ini mampu menyampaikan pesan secara lebih indah dan emosional.
Baik dalam karya sastra, lagu, maupun percakapan sehari-hari, majas personifikasi akan selalu memberikan daya tarik tersendiri. Jadi, jika Anda ingin mempercantik tulisan atau ucapan, jangan ragu untuk menggunakan majas ini!
- Penulis :
- Latisha Asharani