Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kerangka Novel Sejarah: Panduan Menulis Cerita yang Menggabungkan Fakta dan Imajinasi

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Kerangka Novel Sejarah: Panduan Menulis Cerita yang Menggabungkan Fakta dan Imajinasi
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Menulis novel sejarah memerlukan keterampilan untuk menggabungkan fakta dengan imajinasi. Sebagai genre yang berfokus pada kejadian nyata di masa lalu, novel sejarah tidak hanya sekadar menceritakan peristiwa penting, tetapi juga menghidupkan suasana, karakter, dan konflik yang relevan dengan konteks waktu dan tempat tersebut. Untuk menulis novel sejarah yang menarik dan akurat, penulis harus memahami kerangka dasar yang akan membentuk alur cerita.

Apa Itu Kerangka Novel Sejarah?

Kerangka novel sejarah adalah struktur yang digunakan penulis untuk menyusun alur, karakter, latar, dan tema dalam cerita yang berdasarkan kejadian sejarah. Kerangka ini berfungsi sebagai panduan untuk mengembangkan narasi sehingga tetap mempertahankan keakuratan sejarah sambil menyajikan elemen-elemen fiksi yang mendalam. Sebuah kerangka yang kuat akan memudahkan penulis dalam menciptakan keseimbangan antara fakta sejarah dan imajinasi yang memikat pembaca.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan saat Membuat Novel Sejarah

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan jika kalian ingin membuat novel sejarah:

1. Menentukan Periode Waktu dan Tempat

Langkah pertama dalam membangun kerangka novel sejarah adalah menentukan periode waktu dan tempat yang akan menjadi latar belakang cerita. Apakah novel tersebut akan berlatar pada masa Perang Dunia II, masa kerajaan Romawi, atau era Revolusi Industri? Memilih periode waktu yang tepat penting untuk menentukan jenis konflik dan karakter yang akan muncul. Penulis juga harus menggali detail tentang geografi, budaya, politik, dan kehidupan sosial pada masa tersebut untuk menciptakan dunia yang autentik.

Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Karya Haruki Murakami yang Wajib Dibaca

2. Memilih Peristiwa Sejarah yang Relevan

Setelah menentukan latar waktu dan tempat, langkah berikutnya adalah memilih peristiwa sejarah yang menjadi inti cerita. Peristiwa ini bisa berupa perang, revolusi, penemuan besar, atau perubahan sosial yang signifikan. Novel sejarah yang baik harus bisa menghadirkan peristiwa tersebut dengan detail yang akurat dan relevan dengan alur cerita. Pilihlah peristiwa yang bukan hanya menarik, tetapi juga memungkinkan untuk dikembangkan dengan karakter-karakter fiksi yang hidup dan menarik.

3. Menciptakan Karakter yang Memiliki Peran Kunci

Karakter dalam novel sejarah bisa berupa tokoh nyata yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah, atau tokoh fiksi yang memiliki interaksi dengan peristiwa tersebut. Karakter-karakter ini harus memiliki kedalaman dan motivasi yang kuat, serta menggambarkan kondisi sosial dan budaya pada masa tersebut. Untuk menciptakan karakter yang meyakinkan, penulis perlu melakukan riset mendalam tentang sikap, perilaku, dan cara hidup orang-orang pada waktu itu. Sebuah karakter yang kuat akan membuat pembaca lebih terhubung dengan cerita, meskipun mereka tidak hidup di masa tersebut.

4. Menggabungkan Fakta dengan Fiksi

Salah satu tantangan terbesar dalam menulis novel sejarah adalah menggabungkan fakta dengan fiksi. Penulis harus tetap setia pada peristiwa sejarah yang ada, namun memberikan ruang bagi imajinasi untuk mengembangkan alur cerita yang menarik. Elemen-elemen fiksi seperti kisah cinta, intrik politik, atau perjalanan pribadi dapat memberikan dimensi lebih pada cerita tanpa mengorbankan keakuratan sejarah. Penting untuk memastikan bahwa fakta-fakta sejarah tidak diubah secara signifikan, kecuali jika diperlukan untuk tujuan naratif yang jelas.

Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Karya Virginia Woolf yang Wajib Dibaca

5. Membangun Konflik dan Tema

Konflik adalah inti dari setiap cerita, termasuk dalam novel sejarah. Konflik ini bisa datang dari berbagai sumber, seperti perbedaan ideologi, pertarungan untuk kekuasaan, atau perjuangan pribadi dalam menghadapi perubahan sosial. Tema yang diangkat dalam novel sejarah sering kali terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan, perjuangan untuk kebebasan, atau dampak dari peristiwa sejarah terhadap individu dan masyarakat. Tema ini harus tercermin dalam tindakan dan keputusan karakter, serta mempengaruhi jalannya cerita.

6. Menyusun Alur Cerita

Alur cerita dalam novel sejarah biasanya melibatkan pembukaan yang memperkenalkan karakter dan latar, pengembangan konflik yang berkaitan dengan peristiwa sejarah, serta puncak cerita yang menegangkan dan penuh emosi. Penulis harus memastikan bahwa alur cerita berjalan dengan lancar dan tidak terjebak dalam deskripsi panjang tentang sejarah. Selain itu, penulis perlu memberikan penutupan yang memadai, yang tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga memberikan wawasan atau pelajaran yang relevan dari peristiwa sejarah yang diceritakan.

7. Menjaga Keakuratan Sejarah

Meskipun novel sejarah memberikan ruang untuk kreativitas, keakuratan sejarah tetap menjadi elemen penting yang tidak boleh diabaikan. Penulis harus melakukan riset yang mendalam mengenai peristiwa, budaya, dan kehidupan sosial pada masa tersebut. Kesalahan faktual dapat merusak kredibilitas novel dan mengurangi daya tarik bagi pembaca yang menyukai genre ini. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli sejarah atau referensi dari sumber-sumber yang terpercaya sangat dianjurkan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Novel Karya Keigo Higashino yang Wajib Dibaca

Kesimpulan

Menulis novel sejarah memerlukan keterampilan dalam menggabungkan fakta dan fiksi dengan hati-hati. Kerangka yang jelas akan membantu penulis menciptakan cerita yang tidak hanya akurat secara sejarah, tetapi juga menarik dan menghibur. Dengan menentukan latar waktu, memilih peristiwa sejarah yang tepat, menciptakan karakter yang kuat, serta membangun konflik dan tema yang relevan, penulis dapat menghasilkan novel sejarah yang memikat pembaca dari berbagai kalangan.

Penulis :
Latisha Asharani