
Pantau - Qada dan qadar, atau yang lebih dikenal dengan takdir dalam bahasa Indonesia, adalah ketetapan dari Allah SWT yang mencakup seluruh kejadian dan takdir yang berlaku di dunia ini. Dalam agama Islam, beriman kepada qada dan qadar merupakan bagian dari rukun iman yang ke-6, yang artinya setiap muslim wajib meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah sejak sebelum alam semesta diciptakan.
Secara istilah, qada adalah ketetapan Allah SWT yang sudah tercatat di Lauh al-Mahfuz, yakni kitab yang berisi semua takdir yang telah ditentukan oleh Allah sejak zaman azali. Qada ini mencakup segala hal yang akan terjadi pada makhluk-Nya, baik itu berupa kebahagiaan, kesulitan, kesehatan, atau pun musibah. Semua hal ini sudah diatur dalam takdir yang sesuai dengan kehendak Allah yang Maha Kuasa.
Sementara itu, qadar merujuk pada perwujudan dari qada, yaitu ketetapan yang sudah terjadi dan menjadi kenyataan. Qadar adalah realisasi dari ketetapan tersebut yang sudah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang dilahirkan pada tanggal tertentu, di keluarga tertentu, atau bahkan ketika seseorang mengalami suatu musibah, itu adalah bagian dari qadar. Perbedaan utama antara qada dan qadar adalah bahwa qada mencakup takdir yang masih bersifat rencana, sedangkan qadar adalah ketetapan yang sudah terwujud dan tidak bisa diubah.
Baca juga: Tiga Amalan yang Tidak Akan Terputus Meski Meninggal Dunia
Seorang muslim yang beriman kepada qada dan qadar meyakini bahwa setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya adalah bagian dari takdir Allah. Ini mengajarkan kita untuk menerima takdir-Nya dengan lapang dada, meskipun kadang-kadang kita tidak memahami hikmah yang terkandung di dalamnya. Iman kepada qada dan qadar bukan berarti kita hanya pasrah tanpa berusaha, namun kita tetap diwajibkan untuk berikhtiar dan berusaha sebaik-baiknya. Namun pada akhirnya, hasil dari segala usaha tersebut adalah bagian dari takdir Allah yang perlu diterima dengan ikhlas.
Selain itu, beriman kepada qada dan qadar juga membantu kita untuk lebih sabar, tawakal, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala ujian dan cobaan hidup. Ketika menghadapi kesulitan atau penderitaan, kita perlu ingat bahwa itu adalah bagian dari takdir yang sudah ditentukan oleh Allah dan pasti ada hikmah di balik setiap kejadian. Keyakinan ini akan memberi ketenangan hati dan pikiran, serta mengurangi kecemasan berlebihan karena kita tahu bahwa segala sesuatu telah diatur oleh Allah yang Maha Bijaksana.
Beriman kepada qada dan qadar juga membantu kita untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, baik itu kebahagiaan maupun ujian hidup. Kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas segala yang diberikan, karena itu semua adalah bagian dari takdir Allah yang Maha Pemurah.
Baca juga: Ini Amalan yang Bisa Dilakukan saat Maulid Nabi
Beberapa dalil dalam Al-Qur'an juga mengingatkan kita tentang pentingnya beriman kepada qada dan qadar. Di antaranya adalah:
- Surat Al-Qamar ayat 49 yang menyatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran dan takaran-Nya.
- Surat At-Taubah ayat 51 yang mengingatkan kita untuk meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita sudah ditetapkan oleh Allah.
- Surat Al-Ahzab ayat 36 yang menjelaskan bahwa tidak ada pilihan bagi seorang mukmin selain mengikuti ketetapan Allah dan Rasul-Nya.
Keyakinan kepada qada dan qadar membawa banyak hikmah dalam kehidupan seorang muslim, seperti ketenangan jiwa, kebijaksanaan dalam menghadapi hidup, serta meningkatkan rasa tawakal dan syukur. Beriman kepada qada dan qadar juga akan memperkuat hubungan kita dengan Allah, karena kita memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.
Contoh penerapan qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kelahiran dan kematian, kesehatan, rezeki, bahkan kejadian alam. Misalnya, seseorang yang dilahirkan dalam keadaan tertentu atau memiliki nasib tertentu dalam hal kesehatan atau keberuntungan adalah bagian dari takdir Allah. Kejadian-kejadian ini tidak terjadi secara kebetulan, namun merupakan bagian dari rencana dan takdir Allah yang lebih besar.
Baca juga: Ramadan 2024, Ini 9 Amalan Mudah Dilakukan Tambah Pahala saat Puasa!
Demikian pula dengan musibah atau bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, atau badai, yang juga merupakan bagian dari takdir Allah. Semua kejadian ini memiliki makna dan hikmah tertentu yang mungkin tidak selalu bisa kita pahami pada saat itu, namun kita percaya bahwa Allah tidak memberikan ujian melebihi batas kemampuan umat-Nya.
Dengan beriman kepada qada dan qadar, kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi segala rintangan hidup dan lebih sabar dalam menerima ketentuan-Nya. Pada akhirnya, kita diajarkan untuk menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan, tawakal, dan syukur, sambil tetap berusaha untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik sesuai dengan takdir yang telah Allah tentukan.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk memahami dan menerima takdir Allah dengan penuh lapang dada, serta terus berusaha sebaik-baiknya dalam setiap langkah hidup kita.
- Penulis :
- Latisha Asharani










