
Pantau - Tren gaya hidup aktif di Indonesia terus meningkat, terutama di kalangan anak muda. Menurut spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro dr. Antonius Andi Kurniawan, masyarakat semakin gemar berpartisipasi dalam aktivitas fisik, seperti event lari dan jalan kaki di sekitar Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
"Tahun ini saya melihat tren gaya hidup aktif semakin meningkat. Event lari semakin ramai, begitu juga dengan orang yang berjalan kaki di GBK, terutama di Jakarta," kata Andi dilansir dari Antara, Jumat (18/1).
Kehadiran influencer yang mempromosikan olahraga di platform media sosial mendorong banyak orang, terutama generasi muda, untuk mengikuti gaya hidup sehat ini.
"Anak muda lebih suka bermain media sosial, jadi mereka lebih mudah terpengaruh untuk hidup aktif," jelasnya.
Baca juga: Saat Situasi Sulit, Begini Cara Melatih Mental Agar Kuat
Selain itu, masyarakat kini lebih gemar berolahraga ringan, seperti jalan kaki atau bersepeda, terutama di acara car free day yang diadakan setiap akhir pekan.
Namun, untuk mendukung tren ini, Andi menilai perlu ada perbaikan fasilitas umum, seperti trotoar yang lebih nyaman dan layak dilintasi, seperti yang ada di Singapura atau Eropa.
"Fasilitas yang memadai sangat penting untuk meningkatkan gaya hidup aktif. Ini juga dapat membantu mengurangi beban BPJS akibat penyakit kronis seperti jantung dan diabetes," tuturnya.
Meskipun tren gaya hidup aktif semakin berkembang, Andi berharap masyarakat tetap berhati-hati dalam memilih jenis olahraga yang tepat dan seimbang untuk menghindari cedera.
Baca juga: Kiat Konsumsi Cokelat Tanpa Mengganggu Diet Seimbang
"Harapannya, tren ini terus berkembang dan diimbangi dengan olahraga yang benar agar tidak hanya sekadar menjadi tren di media sosial," tutupnya.
Sebelumnya, penelitian Universitas Stanford (2017) menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan kebiasaan berjalan kaki terendah.
Rata-rata orang Indonesia hanya melangkah 3.513 langkah per hari, jauh di bawah rata-rata dunia yang mencapai 5.000 langkah.
Faktor penyebabnya antara lain terbatasnya trotoar yang layak dan rendahnya transportasi umum yang tersedia.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq