Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

22 Februari: Hari Jadi Masjid Istiqlal

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

22 Februari: Hari Jadi Masjid Istiqlal
Foto: Masjid Istiqlal (Dok. Kemenag/kemenag.go.id)

Pantau - Setiap tanggal 22 Februari, Indonesia memperingati Hari Jadi Masjid Istiqlal sebagai bentuk penghormatan terhadap salah satu ikon nasional, Masjid Istiqlal. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam, tetapi juga simbol kemerdekaan dan keberagaman bangsa. Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal menjadi kebanggaan rakyat Indonesia dan memiliki nilai sejarah yang mendalam dalam perjalanan pembangunan bangsa. Selain itu, keberadaannya mencerminkan semangat toleransi dan persatuan, karena berdiri berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta, menunjukkan harmoni antarumat beragama di Indonesia.

Sejarah Hari Jadi Masjid Istiqlal 22 Februari

22 Februari: Hari Jadi Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal (ANTARA)

Hari Jadi Masjid Istiqlal diperingati setiap tahun untuk mengenang peresmian masjid oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Peresmian ini ditandai dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam. Nama "Istiqlal" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "kemerdekaan," yang mencerminkan rasa syukur rakyat Indonesia atas kemerdekaan yang telah diraih.

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Lantik Pengurus Masjid Istiqlal 2024-2028

Gagasan pendirian Masjid Istiqlal berasal dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Pembangunannya dimulai dengan pemancangan batu pertama oleh Soekarno pada 24 Agustus 1951. Menariknya, arsitek yang memenangkan sayembara desain masjid ini adalah Frederich Silaban, seorang penganut Kristen Protestan dari Sumatera Utara.

Pembangunan masjid berlangsung cukup lama akibat situasi politik yang kurang kondusif, termasuk dampak dari peristiwa Gerakan 30 September 1965. Setelah kondisi politik stabil, Menteri Agama KH. M. Dahlan melanjutkan proyek ini, dengan KH. Idham Chalid sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal. Akhirnya, setelah 17 tahun pengerjaan, Masjid Istiqlal diresmikan pada 22 Februari 1978. Sebelum peresmiannya, Presiden Soeharto bersama para pejabat negara dan ribuan umat Islam telah lebih dulu melaksanakan salat Idul Fitri di masjid ini pada 30 November 1970.

Lokasi dan Arsitektur Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal terletak di kawasan strategis ibu kota Jakarta, tepatnya di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut Lapangan Medan Merdeka, dekat Monumen Nasional (Monas). Lokasi ini dipilih untuk menunjukkan hubungan erat antara spiritualitas dan kebangsaan.

Baca juga: Masjid IKN Akan Gantikan Istiqlal sebagai Masjid Negara

Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta, yang mencerminkan harmoni dan toleransi antarumat beragama. Secara arsitektural, Masjid Istiqlal memiliki desain modern dengan dominasi material marmer dan ornamen geometris dari baja antikarat. Bangunan utama terdiri dari lima lantai dengan satu lantai dasar, dan kubah utama berdiameter 45 meter yang ditopang oleh 12 tiang besar. Selain itu, terdapat menara setinggi 96,66 meter yang menjulang di sudut selatan masjid. Dengan kapasitas lebih dari 200 ribu jamaah, Masjid Istiqlal menjadi tempat ibadah terbesar di Asia Tenggara.

Fungsi dan Aktivitas di Masjid Istiqlal

Salat Idulfitri 2023 di Masjid Istiqlal dengan jamaah sebanyak 200 ribu lebih (Dok. Kemenag/kemenag.go.id)

Selain menjadi pusat ibadah umat Islam, Masjid Istiqlal juga berfungsi sebagai kantor berbagai organisasi Islam serta tempat berlangsungnya berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Masjid ini sering menjadi tujuan wisata religi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama yang beragama Islam.

Para tamu negara, mulai dari presiden, perdana menteri, hingga duta besar negara sahabat, kerap mengunjungi Masjid Istiqlal sebagai bagian dari agenda diplomatik. Masyarakat non-Muslim juga diperbolehkan mengunjungi masjid ini dengan syarat mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, termasuk didampingi oleh pemandu.

Setiap perayaan hari besar Islam seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Maulid Nabi, dan Isra Mi'raj, Masjid Istiqlal menjadi pusat kegiatan keagamaan nasional. Presiden Indonesia dan pejabat negara lainnya sering menghadiri acara di masjid ini, yang biasanya disiarkan langsung oleh TV nasional dan beberapa stasiun televisi swasta.

Baca juga: Status Masjid Istiqlal Tak Lagi Jadi Masjid Negara

Kesimpulan

Hari Jadi Masjid Istiqlal bukan sekadar peringatan biasa, tetapi simbol pencapaian bangsa dalam membangun tempat ibadah yang megah dan penuh makna. Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi kebanggaan umat Islam Indonesia, tetapi juga simbol toleransi dan persatuan bangsa. Dengan sejarah panjang dan arsitektur megahnya, Masjid Istiqlal akan terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Perayaannya setiap 22 Februari menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan keagamaan untuk generasi mendatang.

Penulis :
Latisha Asharani