billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

11 Kebiasaan Kecil yang Membuat Seseorang Lemah Menurut Psikologi

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

11 Kebiasaan Kecil yang Membuat Seseorang Lemah Menurut Psikologi
Foto: ilustrasi seseorang yang lemah. (Freepik)

Pantau - Orang yang percaya diri dan memiliki kemauan kuat selalu berusaha menjaga kesejahteraan fisik, emosional, dan hubungan mereka. Sebaliknya, ada kebiasaan kecil yang justru melemahkan seseorang, menurut para ahli psikologi. Kebiasaan ini dapat menghambat perkembangan diri dan menyebabkan seseorang mengabaikan kebutuhannya demi menyenangkan orang lain.

Mengenali kebiasaan ini adalah langkah awal untuk berubah. Dikutip YourTango, berikut 11 kebiasaan kecil yang membuat seseorang lemah menurut psikologi.

1. Sulit Mengatakan "Tidak"

Orang yang tidak mampu menolak permintaan cenderung lebih rentan terhadap hubungan toksik. Menurut terapis Janet Brito, menetapkan batasan diri dengan mengatakan "tidak" adalah cara efektif untuk melindungi diri dari manipulasi emosional. Meskipun sulit, membiasakan diri untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kepentingan pribadi dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Baca juga: 7 Tips Menghentikan Kebiasaan Buruk yang Bisa Kamu Coba

2. Mencari Validasi Eksternal

Menurut psikolog Mark Travers, orang yang selalu mencari pengakuan dari orang lain cenderung membesar-besarkan pencapaiannya dan menjadikan setiap interaksi sebagai ajang kompetisi. Alih-alih fokus pada penerimaan diri, mereka lebih peduli pada bagaimana orang lain melihat mereka. Hal ini justru dapat menghambat pertumbuhan pribadi.

3. Menghindari Tantangan Baru

Menurut Institut Studi Karier, pola pikir seseorang sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Menghindari pengalaman baru dan tantangan hanya akan menghambat perkembangan diri dan membatasi peluang untuk bertemu serta membangun hubungan dengan orang lain.

4. Terlalu Fokus pada Hasil, Bukan Proses

Pelatih kewirausahaan Peter Shallard menekankan bahwa membanggakan pencapaian sebelum benar-benar mencapainya bisa mengurangi motivasi. Ketika seseorang terlalu mengejar kesempurnaan dan pengakuan instan, mereka kehilangan esensi dari pertumbuhan yang sejati.

5. Hanya Bekerja Saat Termotivasi

Sebuah studi dalam jurnal Theory Into Practice menyatakan bahwa disiplin diri tidak bisa dibangun hanya dengan mengatasi kebiasaan menunda-nunda. Sebaliknya, seseorang harus memahami penyebab mendasarnya. Misalnya, menghindari pekerjaan karena kelelahan atau hanya berinteraksi saat merasa percaya diri bisa membuat seseorang semakin terisolasi dan sulit berkembang.

Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat yang Dipercaya Dapat Memperpanjang Umur

6. Mengabaikan Perawatan Diri

Psikolog Lisa Firestone menegaskan bahwa orang yang lemah sering kali menghindari waktu sendiri dan mengabaikan perawatan diri. Padahal, meluangkan waktu untuk refleksi dan menekuni hobi dapat meningkatkan kreativitas serta kebahagiaan.

7. Tidak Pernah Beristirahat

Banyak orang yang merasa tidak percaya diri cenderung bekerja berlebihan untuk mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan emosional. Namun, mengambil jeda sangat penting untuk keseimbangan emosional dan fisik. Waktu istirahat memungkinkan seseorang untuk merefleksikan diri dan membangun kembali energi sebelum kembali ke kehidupan sosial.

8. Mudah Menerima Nasihat dari Semua Orang

Orang yang tidak memiliki batasan diri yang jelas cenderung menerima nasihat dari siapa saja, bahkan dari orang yang tidak mereka percayai. Individu yang percaya diri lebih selektif dalam memilih siapa yang layak dijadikan panutan.

9. Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Menurut Master’s Counseling Calgary, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain dapat memicu kecemasan, rasa tidak aman, dan ketidakpuasan. Alih-alih fokus pada pencapaian orang lain, lebih baik belajar bersyukur dan menghargai keunikan diri sendiri.

10. Tidak Bertanggung Jawab atas Kesalahan

Sebuah studi tahun 2019 menekankan bahwa individu yang kuat secara emosional adalah mereka yang berani bertanggung jawab atas kesalahan. Menghindari tanggung jawab dengan menyalahkan orang lain hanya akan menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional.

11. Gemar Bergosip

Bergosip bisa menjadi cara untuk bersosialisasi, tetapi jika dilakukan secara berlebihan untuk menjelekkan orang lain, ini menandakan ketidakamanan diri. Kebiasaan ini sering kali digunakan sebagai mekanisme untuk menutupi masalah emosional, tetapi justru dapat menciptakan energi negatif dalam kehidupan seseorang.

Baca juga: 7 Kebiasaan Pagi yang Bisa Meningkatkan Fokus dan Produktivitas

Kesimpulan

Kebiasaan kecil ini mungkin tampak sepele, tetapi memiliki dampak besar terhadap perkembangan diri. Dengan menyadari dan mengubah pola pikir serta perilaku, seseorang dapat membangun kepercayaan diri, kesejahteraan emosional, dan hubungan yang lebih sehat.

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Nur Nasya Dalila