Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Benarkah Memotong Kuku di Malam Hari Dilarang? Ini Penjelasan Mitos dan Ilmiahnya

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Benarkah Memotong Kuku di Malam Hari Dilarang? Ini Penjelasan Mitos dan Ilmiahnya
Foto: Potong kuku (freepik.com)

Pantau - Sejak kecil, mungkin kamu pernah mendengar larangan memotong kuku di malam hari. Konon, tindakan ini bisa membawa kesialan, penyakit, bahkan memperpendek umur. Mitos ini begitu kuat mengakar di masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Tapi, benarkah demikian?

Mitos yang Berkembang di Masyarakat

Mitos larangan memotong kuku di malam hari memiliki berbagai versi dan interpretasi di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa yang paling umum adalah:

  • Membawa Sial: Ini adalah kepercayaan yang paling luas. Memotong kuku di malam hari dipercaya dapat mendatangkan kesialan, seperti kecelakaan, penyakit, atau masalah dalam kehidupan.
  • Memperpendek Umur: Mitos ini menyatakan bahwa memotong kuku di malam hari dapat memperpendek usia seseorang. Ungkapan Jawa berbunyi: "Ojo motong kuku ing wayah wengi, mundhak umur uripmu luwih cendhak," yang artinya “Jangan memotong kuku pada malam hari, karena akan membuat usia lebih pendek”.
  • Membuat Hubungan dengan Orang Tua Buruk: Ada juga yang percaya bahwa memotong kuku di malam hari dapat merusak hubungan antara anak dan orang tua.
  • Mendatangkan Makhluk Halus: Beberapa orang meyakini bahwa memotong kuku di malam hari dapat mengundang makhluk halus atau roh jahat untuk masuk ke rumah.

MItos yang Berkembang Sejak Zaman Dahulu dan Penjelasan Logis

Lantas, dari mana asal usul mitos ini? Sebagian besar sumber sepakat bahwa mitos ini lahir dari kondisi kehidupan masyarakat zaman dahulu. Berikut beberapa penjelasannya:

  • Minimnya Penerangan: Pada zaman dahulu, listrik belum ada dan penerangan sangat terbatas, hanya mengandalkan lampu minyak atau obor. Kondisi ini membuat kegiatan memotong kuku di malam hari menjadi sulit dan berisiko. Orang tua zaman dulu khawatir anak-anaknya akan terluka jika memotong kuku dalam keadaan gelap.
  • Alat Potong Kuku yang Sederhana: Dahulu, alat potong kuku belum secanggih sekarang. Masyarakat menggunakan pisau, silet, atau alat sederhana lainnya yang berpotensi melukai diri sendiri jika digunakan dalam kondisi minim cahaya.
  • Menjaga Kebersihan di Malam Hari: Alasan logis lainnya adalah untuk menjaga kebersihan di malam hari. Pada zaman dahulu, membuang potongan kuku sembarangan di malam hari dianggap tidak sopan dan dapat mengganggu orang lain.

Oleh karena itu, larangan memotong kuku di malam hari sebenarnya merupakan bentuk pencegahan dan perlindungan diri dari potensi bahaya dan ketidaknyamanan. Mitos ini menjadi cara efektif bagi orang tua zaman dulu untuk menanamkan nilai-nilai keselamatan dan kebersihan kepada anak-anaknya.

Perspektif Islam tentang Mitos

Dalam Islam, tidak ada larangan spesifik mengenai memotong kuku di malam hari. Kepercayaan terhadap mitos-mitos semacam ini tidak dianjurkan dalam Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk tidak mempercayai hal-hal yang bersifat takhayul atau khurafat yang tidak memiliki dasar dalam ajaran agama.

Mitos dalam Perspektif Budaya Jawa (Pamali)

Dalam tradisi Jawa, larangan memotong kuku di malam hari termasuk dalam kategori pamali, yaitu pantangan atau larangan yang sebaiknya dihindari agar tidak terkena kesialan. Meskipun banyak yang masih mempercayai pamali, penting untuk diingat bahwa kepercayaan ini bersifat budaya dan tradisi, bukan ajaran agama.

Menurut Ilmiah Memotong Kuku untuk Kesehatan dan Kebersihan

Dari sudut pandang ilmiah, memotong kuku secara teratur, kapan pun waktunya, sangat penting untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Kuku yang panjang dan kotor dapat menjadi sarang bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Mitos larangan memotong kuku di malam hari adalah warisan budaya yang perlu kita pahami asal usul dan maknanya. Di era modern ini, dengan penerangan yang memadai dan alat potong kuku yang aman, alasan logis di balik larangan tersebut sudah tidak relevan.

Namun, menghargai tradisi dan kepercayaan yang ada di masyarakat tetaplah penting. Jika kamu merasa lebih nyaman untuk tidak memotong kuku di malam hari karena alasan pribadi, itu adalah hak mu. Yang terpenting adalah tetap mengutamakan kebersihan dan kesehatan kuku, serta tidak terjebak dalam kepercayaan yang berlebihan terhadap mitos yang tidak berdasar.

Jadi, potonglah kuku kapan pun kamu merasa perlu, tanpa perlu khawatir akan hal-hal mistis yang belum terbukti kebenarannya. Kebersihan dan kesehatan adalah prioritas utama!

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha