
Pantau - Platform digital streaming Spotify baru saja mengumumkan Laporan Ekonomi Musik Tahunan mereka. Platform yang bermarkas di Luxemburg dan Stockholm itu telah membayarkan royalti industri musik lebih dari 10 miliar dolar AS atau Rp164 triliun pada 2024.
Secara keseluruhan, mereka telah membayarkan royalti musik hampir 60 miliar dolar AS sejak berdiri.
"Spotify membayar lebih banyak daripada pengecer atau layanan streaming lainnya pada tahun 2024, tetapi itu belum semuanya. Pembayaran kami sebesar 10 miliar dolar AS adalah yang terbesar dalam sejarah industri musik, lebih dari yang pernah dibayarkan oleh pengecer mana pun dalam setahun, dan lebih dari 10 kali lipat kontribusi toko rekaman terbesar di puncak era CD," demikian mengutip dari keterangan di situs resmi Spotify, Jumat (14/3/2025).
Besaran royalti itu menunjukkan pengaruh Spotify bagi semua pihak. Utamanya, itu mereka lakukan dalam upaya mendukung para artis untuk mendapatkan kejelasan tentang hak ekonomi dari streaming musik.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Mendengarkan Konten Podcast di Spotify
"Situs ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dengan membagikan data baru tentang pembayaran royalti Spotify dan menguraikan ekonomi streaming global, para pemain, dan prosesnya."
Yang perlu dicatat, Spotify juga menghadirkan fakta-fakta menarik lain, seperti laporan ini yang menunjukkan ada lebih banyak artis yang sukses daripada sebelumnya.
Kalau kita tengok, jumlah artis yang menghasilkan royalti di setiap ambang batas situs ini dari 1.000 hingga 10 juta dolar AS per tahun telah meningkat. Angkanya bahkan mencapai tiga kali lipat sejak 2017.
Bandingkan dengan sepuluh tahun lalu di mana artis teratas di Spotify saja hanya menghasilkan lebih dari 5 juta dolar AS. Saat ini, ada lebih dari 200 artis yang telah melampaui ambang batas tersebut.
Baca juga: 10 Aplikasi dan Situs Legal untuk Streaming Lagu Gratis di 2025, No Bajakan!
Masih menurut laporan tersebut, hampir 1.500 artis pada 2024, menghasilkan lebih dari 1 juta dolar AS dalam bentuk royalti dari Spotify saja. Kemungkinan lebih dari 4 juta dolar AS dari seluruh sumber pendapatan yang direkam.
Kondisi itu bukan hanya berlaku bagi nama-nama terkenal. Faktanya, sebanyak 80 persen dari artis ini tidak memiliki lagu yang mencapai tangga lagu Spotify Global Daily Top 50 pada tahun 2024.
"Ini bukan hanya tentang artis lama, karena mayoritas bahkan tidak memulai karier mereka hingga tahun 2010 atau setelahnya. Lebih dari 80 persen dari mereka adalah artis yang aktif melakukan tur dengan setidaknya satu acara bertiket pada tahun 2024," sebut laporan itu.
"Keberhasilan di era streaming tidak memerlukan hit yang menduduki puncak tangga lagu atau katalog yang mencakup satu dekade, ini tentang membangun basis penggemar setia yang terus datang kembali.”
Baca juga: Spotify Siapkan Paket Baru dengan Audio Lossless dan Fitur AI
Kemudian, fakta lainnya menunjukkan, sebagian besar artis profesional dan pendatang baru mendapat lebih banyak uang dari luar negeri daripada dari pasar dalam negeri. Angkanya menunjukkan, hampir sepertiga dari mereka menghasilkan lebih dari 75 persen royalti dari pendengar luar negara asal si artis.
- Penulis :
- Ahmad Munjin