
Pantau - Setiap orang pasti pernah bertemu dengan individu yang tampaknya senang menyakiti orang lain, baik secara emosional maupun sosial. Mereka tidak selalu melakukannya dengan kekerasan fisik, tetapi bisa melalui komentar pedas, sabotase pekerjaan, atau sekadar menciptakan ketidaknyamanan bagi orang di sekitar mereka. Orang-orang seperti ini menikmati penderitaan orang lain dan sering kali sulit untuk diajak berempati. Namun, perilaku mereka dapat dikenali dengan jelas. Berikut adalah tanda-tanda seseorang tidak punya empati:
1. Sering Melontarkan Candaan yang Menyakiti
Orang yang kejam kerap melemparkan lelucon dengan maksud merendahkan orang lain. Mereka sengaja membuat orang lain merasa tidak percaya diri dan menikmati reaksi negatif yang muncul dari korban mereka.
2. Menyulut Konflik agar Orang Lain Terlibat
Individu seperti ini gemar menciptakan drama dan menyebarkan gosip untuk menjatuhkan seseorang. Mereka merasa puas ketika melihat orang lain bertengkar atau menderita akibat intrik yang mereka buat.
3. Bersikap Kasar terhadap Bawahan
Sikap kasar terhadap orang-orang yang lebih rendah dalam hierarki, seperti pelayan atau bawahan di tempat kerja, menjadi indikator kuat sifat kejam seseorang. Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa perilaku tidak sopan dapat menurunkan produktivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang penuh konflik.
Baca juga: 7 Ciri-Ciri Orang Manipulatif yang Perlu Dihindari
4. Menikmati Penderitaan Orang Lain
Fenomena ini disebut schadenfreude, yakni kesenangan yang didapat dari kesulitan yang dialami orang lain. Biasanya, ini muncul akibat rasa iri, agresi, atau keyakinan bahwa seseorang pantas mengalami kemalangan.
5. Tidak Bisa Berempati
Seberapa pun seseorang mencoba menjelaskan perasaannya, individu yang kejam tidak akan peduli. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau merasakan penderitaan orang lain dan justru menikmati melihat orang lain terluka.
6. Sering Mempermalukan Orang Lain di Depan Umum
Mereka gemar menyorot kelemahan seseorang di hadapan banyak orang demi kepuasan pribadi. Studi tahun 2016 mengungkapkan bahwa mempermalukan orang lain sering dilakukan untuk merasa lebih unggul, menarik perhatian, atau menekan perasaan tidak nyaman pribadi.
7. Menggunakan Intimidasi untuk Mendapatkan Keinginannya
Sebagian besar orang akan menghindari kekerasan atau ancaman karena memahami dampak negatifnya. Namun, individu yang kejam tidak ragu menggunakan intimidasi, baik secara verbal maupun fisik, demi mencapai tujuan mereka.
Baca juga: 7 Ciri Orang yang Sangat Dewasa dalam Bersikap dan Bertindak
8. Mengendalikan Orang di Sekitarnya
Mereka suka mengontrol pasangan, teman, atau rekan kerja dengan memberi batasan ketat. Studi tahun 2019 mengungkapkan bahwa perilaku mengontrol sering kali muncul karena rasa tidak aman dan keinginan untuk mempertahankan dominasi dalam suatu hubungan.
9. Menjadi Pengganggu di Dunia Maya
Trolling atau perilaku mengganggu di internet adalah tanda utama bahwa seseorang juga bersikap kasar dalam kehidupan nyata. Mereka sengaja mencari kepuasan dengan menyakiti orang lain secara online dan kemungkinan besar membawa sifat tersebut ke interaksi langsung.
10. Dihindari atau Diperingatkan oleh Orang Lain
Jika banyak orang menghindari atau memperingatkan Anda tentang seseorang, itu bisa menjadi tanda bahwa individu tersebut memiliki sifat buruk. Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa orang cenderung menghindari individu yang membawa energi negatif atau dianggap merugikan.
Kesimpulan
Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu Anda menjaga jarak dari orang-orang yang berpotensi merusak kesejahteraan emosional. Jika Anda sering menghadapi individu dengan perilaku seperti ini, penting untuk membatasi interaksi, menetapkan batasan yang jelas, dan tetap fokus pada kesehatan mental serta kebahagiaan Anda. Mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif dan positif akan membantu Anda terhindar dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh mereka.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani