
Pantau.com - Pola mendidik anak semakin berkembang, kini tidak bisa lagi orang tua semata-mata menjiplak dan menerapkan cara ia dididik pada zamannya dengan masa kini, tentu ada berbagai hal yang harus diperbaharui.
Baca juga: Dengan Bermain Hubungan Anak dan Orangtua lebih Dekat
Karenanya tidak relevan itulah, sering kali si anak membantah nasihat dan arahan orang tua, yang ternyata menurut Psikolog Anak Ayoe Sutomo ada beberapa alasan mengapa anak sering kali membantah orang tua.
1. Si anak butuh penjelasan
Ini biasanya terjadi kepada anak usia dibawah remaja yaitu antara 3 hingga 4 tahun, dimana curiousity atau rasa ingin tahu anak sedang tinggi-tingginya sehingga ia membutuhkan alasan dan penjelasan mengapa 'si anak' harus menjalankan arahan orang tuanya.
"Misalnya kayak gini 'ayo tidur siang dulu', 'kenapa harus tidur siang?', nah disitu dia sedang merangkai kognitif proses berfikirnya," ujar Ayoe dalam peluncuran Cadbury Dairy Milk Lickables di Shangri-La Hotel, Jakarta Selatan, Senin, Selasa (11/12/2018).
Namun perlu diingat, disini orang tua harus menjelaskan sebaik mungkin, jangan mengada-ada atau menakut-nakuti yang membuat pemahaman anak keliru hingga dewasa.
2. Orang tua tidak mengkomunikasikan dengan baik
Perlu diingat, membantah bukan berati tidak mau menjalankan, seperti anak yang memasuki usia remaja belasan tahun yang sedang masa proses pencarian jati diri.
"Nah diusia itu membantahnya, umumnya karena memang banyak hal yang dia coba ingin dia coba ingin dia ketahui, tapi kemudian orang tua tidak mampu mengkomunikasikan baik buruknya terhadap pilihan itu," terang Ayoe.
3. Tidak ada proses diskusi
Padahal diusia remaja atau dewasa orang tua sudah tidak bisa lagi mengarahkan dengan sepihak, tapi harus melibatkan anak, karena di usia itu anak telah memiliki pemikiran sendiri. Jadi usahakanlah ciptakan momen bertukar pendapat.
"Ke anak remaja itu harusnya proses bantah membantah ini tidak terjadi, yang terjadi adalah proses diskusi, diskusi dalam artian 'enggak mau kayak gini mah, kurang mah aku sukanya yang kayak begini-begini', 'kamu kenapa sih sukanya yang begitu nak?'," ungkapnya.
Baca juga: Nindy Ajarkan Anak Berani Lawan Bully
4. 'Orang tua tertinggal'
Karenanya, setiap anak memiliki pendekatan yang berbeda, sesuai dengan karakter masing-masing si anak.
"Nah seringnya orang tua itu, anak sudah teenagers (remaja), pendekatannya masih dianggap anak-anak yang usianya masih kanak-kanak, pendekatannya itu masih pendakatnan 'pakai baju ini aja ya, pakai baju ini aja!', jadinya bantah-bantahan," tutupnya.
- Penulis :
- Gilang