
Pantau.com - Sebagian orang mungkin tak asing dengan praktik meminjam uang baik pada kerabat, sahabat ataupun lainnya, apalagi kini sudah hadir penyedia peminjaman uang secara online. Pun demikian dengan band Payung Teduh.
Baca juga: Begini Nih Cara Para Personil 'Payung Teduh' Rekatkan Persahabatan
Alejandro Saksame bercerita jika band-nya sempat harus meminjam uang untuk biaya produksi album. Saat itu Payung Teduh masih jadi band kampus.
"Dulu ketika kami band kampus enggak punya modal bikin album. Kami pinjam uang kakaknya teman untuk modal album Rp 10 juta," ungkapnya.
Kendati harus berhutang, namun dia bersyukur saat itu album Payung Teduh bisa terjual 1000 keping. Kini, band-nya berusaha menjaga keamanan finansial salah satunya dengan terus berkarya.
Di sisi lain, Ivan Penwyn mengaku tak asing dengan utang piutang berupa uang. Dia mengaku menjadi korban peminjam yang tak kunjung membayar utangnya, padahal teman sendiri.
"Saya meminjamkan uang ke teman tapi bayarnya agak susah. Jangan sampai seperti itu. Ketika meminjam uang kita harus tahu kapan harus bisa membayarnya," tutur dia.
Pada masa kini, berkembang layanan peminjaman uang secara online dan baik Ale maupun Ivan memandang positif hal ini.
"Zaman sekarang dengan adanya fintech ini menarik karena membantu dan membuka peluang untuk masyarakat. Selama kita bertanggung jawab atas uang yang dipinjam. Jangan sampai enggak bayar, nanti jadi masalah baru. Intinya kalau mau pinjam uang tahu kapan gantinya," kata Ivan.
Baca juga: Mantap, 'Payung Teduh' Akan Isi 'Soundtrack' Film 'Werck it Ralp 2'
"Bahayanya membengkak populasi kaum BPJS (budget pas-pasan jiwa sosialita). Butuh sosialisasi biar lebih dipahami, lebih cermat," sambung Ale.
- Penulis :
- Gilang