
Pantau - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengajak generasi muda untuk tidak ragu memulai karier di sektor ekonomi kreatif karena sektor ini menawarkan potensi besar untuk masa depan dan peluang cuan yang menjanjikan.
"Sebetulnya jangan takut mencoba. Karena industri kreatif ini sebetulnya menjadi sebuah ruang untuk masa depan teman-teman yang ingin terjun ke industri ini, sangat memungkinkan, karena kita tinggal memilih 17 subsektor yang dekat dengan passion kita," ujar Riefky.
Lapangan Kerja Menjanjikan untuk Generasi Muda
Riefky menegaskan bahwa ekonomi kreatif menjadi salah satu lapangan kerja yang paling diminati anak muda saat ini.
Data Kementerian Ekonomi Kreatif mencatat bahwa jumlah tenaga kerja di sektor ini mencapai 26,5 juta orang pada tahun 2024, dengan 50 persen di antaranya berusia di bawah 40 tahun.
Setiap tahunnya, terdapat sekitar 1 hingga 2,5 juta orang yang mulai bekerja di sektor ini.
Dari hasil pertemuan dengan sejumlah universitas, ditemukan bahwa 50 persen alumni perguruan tinggi dalam lima tahun terakhir tidak bekerja sesuai jurusan kuliahnya.
"Jadi memang ada tren baru. Mungkin generasi Z sama millennial ini ingin bekerja sesuai passion-nya, tidak dalam sistem yang kaku. Tetapi bagaimana mereka bisa kerja sesuai passion-nya, tetapi hasilnya bisa lebih dari UMR, bahkan berkali lipat dari UMR," jelas Riefky.
Menurutnya, banyak kisah sukses dari anak muda di industri kreatif menunjukkan bahwa sektor ini sangat potensial.
Namun, ia juga menekankan bahwa kesuksesan di bidang ini membutuhkan ketekunan, keberanian untuk mencoba, serta kemampuan mengikuti perkembangan pasar.
Jaminan Sosial dan Dukungan Langkah demi Langkah
Untuk menjawab kekhawatiran mengenai kestabilan pemasukan dan jaminan sosial, Kementerian Ekonomi Kreatif telah menandatangani kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
"Itu diharapkan juga bisa selalu meng-update terhadap kebutuhan masyarakat atau publik sehingga nilai keekonomiannya juga bisa sustain," tambah Riefky.
Ia mengakui bahwa pekerjaan di sektor kreatif sering tidak berada dalam sistem korporasi besar, sehingga pelaku kreatif perlu aktif meningkatkan kualitas diri dan mengikuti pelatihan untuk mengangkat nilai ekonomi dari produknya.
Kemenekraf juga akan melakukan pendampingan menyeluruh kepada pelaku ekonomi kreatif muda, mulai dari pelatihan dasar di bidang digital, desain, hingga pelatihan menjadi kreator konten.
Di tahap produksi, dukungan diberikan dalam bentuk pendanaan, distribusi, promosi ke pasar, serta konservasi dan perlindungan kekayaan intelektual.
Riefky menutup dengan menekankan pentingnya adaptasi dan pembaruan sesuai kebutuhan publik agar nilai keekonomian produk kreatif tetap berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan