
Pantau.com - Terkait rencana kebebasan bersyarat terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir, sedikit banyak menimbulkan kekhawatiran tersebarnya paham radikal kepada anak-anak. Tapi tahukah sobat Pantau, keluarga bisa jadi filter pertama mencegah itu terjadi loh.
Dijelaskan Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Anaknya M.Psi pentingnya peran orangtua dan keluarga agar anak terhindar dari penularan paham radikal. Salah satunya dengan secara konsisten menjaga nilai-nilai positif di dalam rumah.
"Misalnya kalau value-nya di keluarga adalah kejujuran, kebersamaan. Bagaimanapun juga orangtuanya kalau terdesak harus pergi ke kantor, ya bilang harus pergi ke kantor," ujar Samanta di Kebayoran beberapa waktu lalu di Jakarta.
Baca juga: Anak Pencinta Seni Cenderung Lebih Sukses dibanding Pencinta Ilmu Eksakta?
Ketika si ibu menyampaikan ke anak justru ada sedikit kebohongan, misalnya 'hanya untuk ke warung sebentar' padahal ia ke kantor, hal itu dipastikan menggeser nilai kejujuran yang telah ditanamkan sejak lama, dan akhirnya nilai itu akan luntur bahkan hilang.
"Begitu juga dengan paham radikal ini, seberapa besar value terhadap rutinitas spiritual dan religius mau dikembangkan di dalam keluarga," jelasnya.
Keterbukaan di sebuah keluarga adalah faktor terpenting, menjaga anak dari nilai-nilai negatif dari luar. Contohnya, ketika si orangtua jujur dan terbuka, si anak tidak akan ragu bercerita perkembangan ilmu atau pemahaman baru yang ia dapatkan di luar, sehingga orangtua juga tahu perkembangan anak.
"Hasil penelitiannya dan juga tidak malas atau lebih rajin lagi untuk mencari sumber informasi yang akurat, karena cenderung kita itu sangat mudah menerima berita hoax dari handphone yang cuma disebarkan di dalam grup," imbuh Samanta.
Baca juga: Benarkah Gadget Merusak Psikologis Anak? Begini Faktanya..
Sayangnya, kata Samanta banyak masyarakat yang masih malas melakukan konfirmasi ulang atau sekedar mengecek kebenaran terkait suatu keilmuan. Padahal, zaman sudah berubah jadi lebih mudah karena perkembangan teknologi.
"Jadi itu yang membuat keluarga bisa selalu solid dan utuh tanpa termakan arus radikalisme," tutupnya.
- Penulis :
- Rifeni