HOME  ⁄  Lifestyle

5 Cara Ampuh Bujuk Anak yang Takut ke Dokter Gigi

Oleh Rifeni
SHARE   :

5 Cara Ampuh Bujuk Anak yang Takut ke Dokter Gigi

Pantau.com - Banyak anak takut ke dokter gigi karena dianggap pengobatan tersebut akan menyakitkan. Sehingga, orangtua sering kesulitan mengajak anaknya ke dokter.

Psikolog Anak dan Keluarga, Ayoe Sutomo dalam acara Pepsodent memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2019 di SDN Gunung 01 Pagi, Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu, (20/3/2019), memberikan lima tips mengatasi anak yang takut ke dokter gigi.

1. Jangan menakut-nakuti

Sebisa mungkin orangtua memberikan persepsi kepada anak bahwa dokter gigi bukanlah sosok yang menyeramkan dan metode pengobatannya juga tidak menyakitkan.

"Kayak misalkan, 'Eh nanti ke dokter gigi, kita ada kursi yang bisa turun naik loh'. Nanti setelah (anak) keluar dari dokter gigi dan giginya sakit, 'nanti bisa sehat loh, giginya'. Jadi konotasikan jadi sesuatu yang menyenangkan, bukan sesuatu yang menakutkan," ungkap Ayoe.

2. Jadikan kebiasaan rutin

Disarankan Ayoe untuk tidak mengajak anak ke dokter gigi pada saat sakit sedang melanda saja, tetapi usahakan rutin melakukan pemeriksaan gigi. Sehingga, persepsi dokter gigi selalu memberikan rasa sakit saat sedang sakit itu bisa dihilangkan.

Baca juga: Mimpi Gigi Copot? Bisa Jadi 5 Hal Buruk Ini Akan Terjadi

"Pada saat yang disampaikan, idealnya satu tahun dua kali atau enam bulan sekali pergi ke dokter gigi. Oleh karena itu, ke dokter gigi tidak selalu dikonotasikan dengan penyembuhan," jelasnya.

3. Cari dokter yang menyenangkan

Usahakan datang ke dokter yang bisa menghibur anak-anak saat sedang sakit, seperti dokter yang bisa melucu atau memberikan hadiah usai pemeriksaan.

"Kadang kala dokter memberikan gimmick-gimmick tertentu untuk pasien anak-anak, dikonotasikan dengan hal menyenangkan," ungkapnya.

4. Jadikan sebagai family time

Pergi ke dokter gigi sebagai ajang liburan atau jalan-jalan bersama keluarga, sehingga anak tidak merasa tegang dan ketakutan. Setelah melakukan pengobatan atau pemeriksaan ke dokter gigi, orangtua juga bisa mengajak anak bermain.

"Abis dari dokter gigi nanti kemudian kita mampir, misalnya ke toko buku or doing of favorit thing (melakukan sesuatu yang disukai), sehingga ada emosi positif yang nyantol di anak terkait dengan kunjungan ke dokter gigi," jelasnya.

5. Yakinkan dan buktikan 

Ini terjadi jika si anak mengalami intervensi dari orang lain, seperti teman-temannya yang menakutinya tentang dokter gigi. Buktikan bahwa apa yang disampaikan temannya tidak benar.

Baca juga: Anak Terlalu Banyak Makan Manis Bisa Mengakibatkan Gigi Reges

Keyakinan ini bisa terjadi jika orangtua memiliki hubungan yang baik dengan anak. Sehingga anak tidak akan mudah mempercayai orang lain dibandingkan apa yang disampaikan orangtuanya.

"Ditambah lagi ketika nanti begitu sampai dokter gigi orangtua berhasil men-setting sesuatu yang positif. Sehingga pada akhirnya, anak mendapat pembuktian, 'Eh tenyata benar apa yang disampaikan mama aku, teman aku juga ternyata salah' (tentang dokter gigi)," tutupnya.

Penulis :
Rifeni