
Pantau.com - Inspirasi memang bisa tercetus dari apapun, termasuk dari teroris yang selama ini dikenal sebagai golongan radikal. Desainer Dini Fitriyah sekaligus CEO Mouza dalam karya terbarunya yang bertajuk 'The Armoury' membuat busana muslimah yang terinspirasi dari teroris dan dipamerkan di ajang Indonesia Fashion Week 2019.
Baca juga: Tren Busana Muslimah Ramadan, Dari Kacamata Empat Desainer Modest Wear
Dini berkata dalam karyanya ia berharap dapat menepis segala anggapan yang menyudutkan Islam sebagai teroris. Ia ingin membuktikan meski gagah dan berani dalam balutan pakaian syar'i, perempuan muslimah akan selalu berada di garda terdepan memerangi terorisme.
"Selama ini dianggap teroris pasti muslim, kalau bukan muslim pasti buka teroris sih, jadi kayak kemarin, karena bukan muslim, saya ingin bahwa, ini loh, kita berdiri di depan sebagai muslim membela kebenaran tampil gagah di depan, justru ingin memberantas teroris sebenarnya," ujar Dini dalam konferensi pers beberapa waktu lalu di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Jika kebanyakan perempuan harus mengenakan celana dan baju yang cukup pas di badan untuk jadi seorang polisi dan tentara, dalam karya Dini justu menampilkan perempuan berpenampilan polisi dan tentara dengan menggunakan rok, lengkap dengan berbagai aksesoris seperti topi, ikat pinggang, sarung tangan, bahkan ilustrasi angkatan jabatan.
"Koleksi saya kali ini mencerminkan sikap tentara muslimah yang tetap mengenakan gamis dan hijabnya yang gagah dan jeli dan selalu siap siaga di medan perang," jelasnya.
Adapun pilih warna army, hitam, gold, dan silver meramaikan koleksi Dini, selayaknya polisi dan tentara, ditambah aksesoris kacamata yang menambah kegagahan.
Baca juga: Video Tren Busana Muslim Lokal Berkualitas Dunia Guncang IFW 2019
Dalam karya ini juga Dini ingin menunjukkan, muslimah berbaju syar'i tidak melulu identik dengan lemah gemulai dan lembut, namun bisa juga gagah tanpa menghilangkan unsur feminisme dari kodrat seorang perempuan itu sendiri.
"Konsep syari itu sudah meleset jauh ya, kadang-kadang yang menurut mereka syar'i sebenarnya tidak syar'i, jadi saya ingin tunjukkan bahwa syar'i itu tidak melulu lembut, tidak melulu lemah, gemulai, jadi syar'i meskipun gagah juga bisa syar'i," tutupnya.
- Penulis :
- Gilang