billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Terkuak! Ini Alasan Mengapa Sulit Menahan Godaan Junk Food

Oleh Rifeni
SHARE   :

Terkuak! Ini Alasan Mengapa Sulit Menahan Godaan Junk Food

Pantau.com - Menahan godaan makanan junk food atau makanan instan memang sangat berat. Sebuah penelitian menunjukkan penyebabnya bukan hanya karena iklan yang bertebaran, tapi juga mekanisme otak. Melansir laman Metro, Jumat (26/4/2019) hal ini diungkap para Ilmuwan di North Carolina University yang menemukan adanya 'pergeseran' di otak yang menciptakan hasrat untuk memakan makanan tertentu.

Baca juga: Benarkah Mencium Aroma Junk Food Menumbuhkan Keinginan Mengonsumsi Makanan Sehat?

Bagian di otak itu dikenal sebagai Amigdala Pusat, bagian otak yang mampu mengendalikan emosi. Eksperimen kemudian dilakukan pada tikus dengan mematikan sel yang disebut nociceptin, dan hal ini membuat tikus tidak memakan makanan yang lezat. Perilaku ini terjadi lantaran peneliti berasumsi dengan semakin sedikitnya neuron atau sel saraf pada nociceptin, maka para tikus ini tidak mudah tergoda untuk memenuhi standar keinginan makan mereka seperti biasanya.

"Para ilmuwan telah mempelajari Amigdala sejak lama, dan mereka mengaitkannya dengan rasa sakit, kecemasan, dan ketakutan," ujar Farmakologis North Carolina University, Profesor Thomas Kash.

"Tapi temuan kami di sini menyoroti bahwa Amigdala juga berpengaruh terhadap hal lain, yaitu mampu mengatur makan secara patologis," lanjutnya.

Baca juga: Apa Jadinya Jika Makanan Peliharaan Tertelan Manusia?

Keinginan makan junk food pada dasarnya terjadi saat tubuh mengalami kekurangan makanan, maka tubuh melalui nociceptin akan diprogram untuk mencoba dan memakan makanan kalori sebanyak mungkin.

Namun karena kemudahan akses menemukan makanan junk food dan instan, membuat otak berpikir pilihan makanan tersebut sebagai pilihan terbaik.  Kini, Profesor Kasih dan rekannya telah menemukan lokasi penelitian khusus. Mereka akan terus meneliti untuk melihat apakah penemuan mereka mampu mengurangi tingkat obesitas yang semakin tinggi di dunia.

Penulis :
Rifeni