Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

40 Persen Pria di Atas 45 Tahun Kekurangan Testosteron, Kenali Gejalanya

Oleh Lilis Varwati
SHARE   :

40 Persen Pria di Atas 45 Tahun Kekurangan Testosteron, Kenali Gejalanya

Pantau.com - Pria yang telah mencapai usia 40 tahun disebut kekurangan hormon testosteron. Data dari sebuah studi menunjukkan bahwa terdapat 38,7% pria dengan usia di atas 45 tahun memiliki kadar testosteron kurang dari kadar normalnya yaitu, kurang dari 300 nanogram/desiliter (ng/dL)1. 

“Kekurangan hormon testosteron banyak terjadi pada pria usia 40 tahun ke atas. Dimulai dari usia 30 tahun akan terjadi penurunan hormon testosteron seiring bertambahnya usia yang mengakibatkan terjadi penurunan kadar hormon testosteron dalam tubuh seorang pria," kata Dokter spesialis bidang Andrologi Nugroho Setiawan melalui keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Ini Lho Bahaya Kekurangan Hormon Testoteron pada Pria

Ia menjelaskan penurunan yang terjadi sekitar 2 hingga 3 persen per tahun. Maka di usia 40 tahun kadar testosteron pada pria hanya sekitar 65 – 70 persen dan akan terus menurun pada usia 60 tahun ke atas sekitar 45 – 50 persen dari usia 25 tahun.

Banyak pria yang mengalami kekurangan hormon testosteron tidak menyadari penyakitnya. Kata Nugroho, deteksi awal kekurangan hormon testosteron dapat dilakukan dengan memperhatikan gejala yang dialami.

Berdasarkan ADAM questionnaire, pria harus waspada terhadap gejala berikut ini :

1. Penurunan dorongan seksual akhir – akhir ini

2. Lemas atau kurang tenaga

3. Daya tahan atau kekuatan fisik menurun

4. Tinggi badan berkurang

5. Kenikmatan hidup menurun

6. Mudah kesal / marah

7. Disfungsi ereksi

8. Penurunan kemampuan olahraga

9. Sering mengantuk / tertidur sesudah makan malam

10. Penurunan prestasi kerja

"Jika pria mengalami gejala No.1 atau No.7 atau tiga gejala lain, pria tersebut mungkin kekurangan hormon testosteron," kata Nugroho. 

“Pria yang mengalami gejala – gejala kekurangan hormon testosteron harus segera berkonsultasi dan memeriksa kadar testosteronnya untuk mendapatkan terapi sulih hormon sehingga kualitas hidup juga menjadi lebih baik,” tambahnya.

Menurut Nugroho, rendahnya hormon testosteron dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan. Termasuk gangguan psikologis, gangguan metabolik, gangguan kardiovaskular, gangguan seksual, permasalahan fisik, serta risiko kematian yang lebih tinggi.

Penulis :
Lilis Varwati