Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Hati-hati, Pewarna Rambut Bisa Tingkatkan Risiko 6 Penyakit Ini Lho

Oleh Kontributor SIG
SHARE   :

Hati-hati, Pewarna Rambut Bisa Tingkatkan Risiko 6 Penyakit Ini Lho

Pantau.com - Pewarna rambut sering digunakan oleh pria maupun wanita, dari untuk menutupi rambut yang sudah putih maupun untuk tren masa kini. Diperkirakan lebih dari 35 persen wanita dan 20 persen pria menggunakan pewarna rambut ini.

Dilansir Boldsky, bahan kimia yang digunakan dalam pewarna sementara, pewarna semi-permanen, dan pewarna rambut permanen memiliki dampak negatif pada kesehatan Anda secara keseluruhan. Bersama dengan amonia, pewarna rambut juga mengandung formaldehyde, p-Phenylenediamine (PPD), tar batubara, resorcinol, dan eugenol. Semua bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit di bawah ini.

Baca juga: Warnai Rambut Bisa Picu Risiko Terkena Kanker Payudara 


Ilustrasi (Pixabay)

1. Masalah paru-paru dan ginjal

P-Phenylenediamine atau bahan kimia yang paling umum digunakan dalam pewarna rambut telah dikaitkan dengan masalah kanker kandung kemih, paru-paru, dan ginjal. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer, orang yang menggunakan pewarna rambut sebulan sekali memiliki peningkatan risiko kanker kandung kemih dan risiko ini lebih tinggi ketika warnanya lebih gelap seperti hitam dan coklat.

2. Masalah pernapasan

Amonia, bahan kimia yang digunakan dalam pewarna rambut dikombinasikan dengan hidrogen peroksida untuk membuat pemutih. Paparan bahan kimia ini dapat menyebabkan asma dan masalah pernapasan lainnya. Orang yang sudah memiliki asma atau gangguan pernapasan lainnya mungkin memiliki gejala yang memburuk ketika terpapar bahan kimia ini.

Ilustrasi (Pixabay)

3. Ketidakseimbangan hormon

Resorcinol adalah bahan kimia lain yang digunakan dalam pewarna rambut. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Public Health, penggunaan jangka panjang pewarna rambut dikaitkan dengan peningkatan kadar testosteron yang beredar. Tingkat testosteron total plasma adalah 14 persen lebih tinggi pada wanita yang telah menggunakan pewarna rambut selama 10 tahun atau lebih dibandingkan wanita yang tidak pernah menggunakannya.

Baca juga: Hindari 5 Makanan Penyebab Rambut Rontok Ini!

4. Dermatitis kontak alergi

Bahan kimia p-phenylenediamine dalam pewarna rambut diserap ke dalam kulit sehingga menyebabkan dermatitis kontak alergi. Menurut sebuah penelitian dalam Dermatitis Kontak, penggunaan pewarna rambut telah dikaitkan dengan dermatitis kontak alergi.

Ilustrasi (Pixabay)

5. Merusak janin

Pewarna rambut tidak aman selama kehamilan untuk ibu dan janin. Menurut sebuah studi dalam International Journal of Trichology, 96 persen wanita menyatakan bahwa pewarnaan rambut tidak aman selama kehamilan, menyusui dan pada anak-anak.

6. Kanker

Formaldehyde, tar batubara, asetat timbal, dan bahan kimia berbahaya lainnya telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker seperti kanker kandung kemih, kanker payudara dan kanker prostat.

Penulis :
Kontributor SIG