
Pantau.com - Bulan Ramadan merupakan bulan yang suci dan penuh berkah. Umat Islam diwajibkan melaksanakan ibadah puasa, dimana ini menjadi bagian dari salah satu rukun Islam. Pua dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.Kendati demikian, ada beberapa pertimbangan dalam hal puasa ketika pandemi virus Korona (COVID-19). Untuk memerangi penyebarannya, seseorang membutuhkan banyak energi. Hal itu dikatakan oleh pakar imunologi di Universitas Sussex, dr Jenna Macciochi.
Baca juga: Dokter Spesialis Penyakit Dalam: Berpuasa Tingkatkan Sistem Imun Tubuh
Menurut Jenna, tidak makan atau minum dalam periode yang lama bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sebab itu, penting untuk memastikan Kamu mendapatkan kalori yang cukup pada jam-jam ketika boleh makan dan mencapai 'keseimbangan energi' yang terdiri dari makronutrien — karbohidrat, protein dan lemak dan mikronutrian, seperti vitamin C dan zat besiSeperti diberitakan BBC, Sabtu (25/4/2020), sebaiknya Kamu memakan makanan yang bervariasi, termasuk banyak sayuran beragam warna, buah-buahan, kacang-kacangan dan polong-polongan. Ada juga risiko dehidrasi, karena bisa memengaruhi lendir yang melapisi saluran udara Anda dan bertindak sebagai pelindung.Namun juga menjaga aspek-aspek lain dari kesehatan dengan berusaha tidur yang cukup dan berolahraga serta menghilangkan stres jika memungkinkan bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Ahli Gizi: ODP dan PDP COVID-19 Disarankan Tidak Berpuasa
Untuk lebih simple, cara terbaik untuk melindungi kesehatan adalah mencegah terpapar virus. Sebagian besar risikonya dapat dihindari dengan mencuci tangan untuk mereka yang biasa tinggal di luar rumah.Bagi orang yang sakit, termasuk yang menderita COVID-19, dibebaskan dari kewajiban puasa. Dasarnya, puasa tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi kesehatan jangka panjang tertentu seperti diabetes dengan komplikasi.Kepala bidang perawatan Diabetes UK Daniel Howarth mengatakan keputusan itu tergantung pribadi masing-masing setiap orang, tapi ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan bila tetap ingin berpuasa, termasuk makan karbohidrat kompleks yang dilepaskan lebih lambat, seperti roti gandum dan beras, serta kudu mengecek gula darah lebih sering.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta