
Pantau.com - Saat telinga kotor kita akan merasa sangat gatal dan tidak nyaman. Jika hal itu terjadi kepada anak batita, rasanya ingin sekali membersihkan telinganya. Namun, membersihkan telinga bukanlah hal yang sepele apalagi dilakukan kepada anak batita.
Dilansir dari momjunction, sebum akan bercampur dengan sekresi dari kelenjar keringat apokrin yang membentuk cerumen.
Cerumen ini akan keluar dengan sendirinya, karena bagian telinga memiliki mekanisme pembersihan diri, dimana material didorong secara bertahap dari gendang telinga ke bagian luar telinga.
Baca juga: Bunda, Ini 5 Makanan yang Dilarang untuk Bayi di Bawah Umur Setahun
Membersihkan telinga anak dengan menggunakan cotton bud tidak membuatnya lebih baik, justru malah akan mendorong kotoran telinga lebih jauh masuk ke dalam. Risiko lebih besarnya bisa merusak telinga, dan bahkan tuli sementara, jika tidak hati-hati.
Selain itu, kotoran telinga bukan serta merta tidak ada manfaatnya. Kotoran telinga membantu melumasi telinga dan bertindak sebagai agen pembersih yang menghilangkan kotoran dan partikel debu yang terkumpul di liang telinga.
Ketika kotoran mengering, secara alami dikeluarkan dari saluran dengan gerakan rahang anak, yang mendorong keluar dari telinganya, sekaligus menghilangkan kotoran dan kuman secara bersamaan.
Baca juga: Orangtua Jangan Lagi Larang Anak Makan Es Krim
Kotoran ini menolak pembentukan bakteri dan jamur di telinga dengan menciptakan lingkungan asam di dalamnya. Juga sebagai pelumasan kulit mencegah kekeringan di dalam saluran telinga, dan dengan demikian menghindari gatal dan pecah-pecah pada kulit. Cerumen dan akar rambut di dalamnya juga memfilter apa yang akan masuk ke telinga bagian dalam, seperti serangga, dan lainnya.
Jadi, jika dilihat oleh orang tua kotoran telinga bayi masih dalam batasan normal, maka biarkanlah. Bersihkan bagian luar telinga saja. Namun, jika ditemukan produksi kotoran telinga berlebih, segera bawa ke dokter THT untuk mendapatkan penanganan.
- Penulis :
- Gilang